(Photo: Pexels, 1101597)
in

5 Tahapan Mengubah Foto Peristiwa Menjadi Berita-Singkat (Straight-News)

Workshop penulisan berita-singkat untuk peserta yang suka foto dan mengaku nggak bisa menulis.

Kesulitan belajar menulis berita? Cobalah memotret dengan Android, kemudian tuliskan caption.

Fenomena yang terjadi pada kebiasaan selfie dan potret sana-sini di medsos:

  • Kesamaan foto. Berapa sering Anda melihat foto dengan pola, pose, dan obyek sama di medsos?
  • Caption yang tidak cerdas. Memotret tanpa caption, tanpa share informasi baru bagi pembaca.
  • Orang malas membaca. Mereka inginnya melihat gambar, bukan membaca teks. Penyakit gangguan-perhatian (ADHD) seperti bukan penyakit lagi: mereka memperhatikan hape sambil berbicara, dst.
  • “Wild art”. Istilah ini menggambarkan banyaknya foto yang tidak menjelaskan apa-apa. Unlimited, “tanpa” informasi.
  • Foto yang menandai orang-orang.
  • Foto album pertemuan, tanpa menjelaskan apa isi pertemuan itu. Tidak ada quote, tidak ada point perbincangan.
  • Foto wisata tanpa penjelasan tentang tempat wisata itu.
  • Foto dengan sticker, smilie, emoticon, dan ekspresi.
  • Foto hanya demi validasi pengalaman. “Saya sedang makan di restoran X”, “Ini buktinya kami bertemu”, “Lihat baju baru saya”, dst.

Dan seterusnya. Foto-foto itu sebagian besar miskin data.

Sambil menjelaskan,, Anda bisa mereview maraknya foto di medsos dan mengajak peserta berbicara tentang pentingnya menulis berita.

Semua “kelemahan” itu bisa kita balik menjadi “kekuatan” untuk menulis berita-singkat (straight news).

Berikut ini, 5 tahapan mengubah foto peristiwa menjadi berita-singkat (straight-news) :

1. Ajak Mereka Memotret Peristiwa

Mereka mungkin malas menulis, namun memotret sudah menjadi kebiasaan, bagian bawah-sadar dalam berkomunikasi. Hanya saja, belum tentu potret mereka bagus. Foto selfie, pemandangan, foto yang itu-itu saja.

Singkatnya, berikan batasan untuk memotret “peristiwa”. Ada unsur manusia, aktivitas, dan bercerita.

Mintalah kepada para peserta untuk share foto yang sudah mereka miliki.

Ajarkan tentang bagaimana memotret dan cara menilai foto peristiwa.

Kalau sudah begitu, mintalah mereka memotret peristiwa sebanyak-banyaknya.

Pastikan, jangan ada rekayasa adegan apalagi manipulasi digital.

2. Bikin Keterangan-Foto (Caption) 5W+1H

Setelah foto terkumpul, pilih beberapa foto. Lakukan penilaian bersama. Jika buruk, kembalikan pada penjelasan tentang batasan foto peristiwa dan cara memotret.

Kalau sudah bagus dan ada beberapa yang sudah terpilih, ajarkan cara membuat keterangan foto (caption).

Keterangan foto (caption) harus mengandung unsur 5W+1H.

Jelaskan apa itu 5W+1H.

Kalau dikerjakan, caption berunsur 5W+1H itu paling sekitar 33-50 kata. Enteng dan tidak banyak. Cobalah revisi caption itu, sampai menemukan 1 (satu) unsur dari 5W+1H yang bisa dikembangkan menjadi bernilai berita. Boleh lebih dari 1 (satu) unsur.

Pada tahapan ini, Anda memperkenalkan:

  • Apa itu 5W+1H?
  • Bagaimana mengembangkan nilai berita?

Perpanjang keterangan-foto (caption) sampai memenuhi syarat berita-singkat (straight news).

3. Memperpanjang Unsur-unsur 5W+1H (Faktual, Check and Balance)

Ada 2 pertanyaan selama memperpanjang:

1. Unsur-unsur 5W+1H

Semua harus diperpanjang, namun pasti ada yang paling penting diperpanjang, jadi buatlah prioritas.

Yang perlu Anda prioritaskan adalah unsur-unsur yang menarik saja. Kalau yang menarik unsur “where” (di mana), uraikan.

2. Pastikan tulisan Anda faktual, berdasarkan data.

Ada data yang bersifat referensial, pengamatan, dan wawancara.

Data referensial, seperti: kutipan buku, peraturan, dll.

Data pengamatan, seperti: bagaimana ramainya, apa efeknya, mengapa sebabnya.

Data wawancara, seperti: pendapat, sikap, dan kesaksian.

Data sebisa mungkin jangan hanya dari 1 sumber, karena butuh perimbangan (check and balance).

Pada tahapan memperpanjang unsur-unsur 5W+1H, yang dipelajari adalah:

  • Jenis-jenis data apa yang perlu dimasukkan dalam berita ini?
  • Bagaimana membuat berita berdasarkan data faktual?
  • Bagaimana perimbangan data (check and balance) dalam berita?

4. Buat Judul Berita

Buatlah judul berita dari berita yang sudah Anda tuliskan.

Judul Berita dibuat berdasarkan:

  • Angle (sudut-berita). Unsur-unsur terpilih dari 5W+1H yang paling mendapatkan perhatian, itulah angle (sudut-berita).
  • Ada keyword dari angle (sudut-berita) yang masuk di judul.
  • Singkat, efisien, dan tajam.

Cobalah menjelajah ke lebih banyak foto peristiwa lalu buatlah judul.

5. Lakukan Lagi

Lakukan pengamatan lagi, buat foto peristiwa lebih banyak, lalu buatlah berita singkat. Uraikan, analisis, dan pelajari bersama.

Cobalah bersama kawan-kawan. Jadikan media sosial tempat menuliskan berita. [dm]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

Kisah Gatotkaca Menjadi Raja Sehari di Kahyangan

Mengingat tanpa Algoritma