Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Belajar Menulis Artikel dari Aristotle
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Menulis

Belajar Menulis Artikel dari Aristotle

Day Milovich
Rabu, 6 April, 2022
Bagikan
Bagikan

Menerapkan ethos, logos, dan pathos dari Aristotle ke dalam proses menulis artikel.

Takeaway Points
EthosLogosPathos

Pada Abad V SM di Yunani Kuno, ada sekumpulan anak hip berjubah dan bersandal, yang dikenal sebagai Sophis. Mereka suka berbicara, mengajari orang berdebat, adu argumen, melakukan persuasi (bujukan) untuk mempengaruhi opini dan kepercayaan orang lain.

Sophis menggunakan metode “retorika” (rhetoric). Ini seni memakai bahasa yang bertujuan membujuk.

Tidak seperti copywriting di dunia blog SEO. Sophist sangat terkenal (profesional yang dapat bayaran bagus), yang tahu cara mengesankan dan membujuk audien. Metode retorika para sophis ini sedikit emosional, penuh bunga-bunga, dan kadang kekurangan bukti.

Aristotle (orang Indonesia menyebutnya Aristoteles), “melawan” para pembujuk itu dengan metode yang lebih keren. Bukan pendapat mereka, yang menjadi fokus Aristotle, melainkan metode mereka.

Aristotle memiliki metode agak berbeda dalam retorika dan persuasi. Menurut Aristotle, para Shopist menggunakan retorika untuk memanipulasi pikiran orang lain dengan fokus terlalu berat kepada emosi, padahal semestinya mereka lebih fokus pada penyajian fakta.

Menurut Aristotle, ada cara yang lebih baik dalam membujuk orang, tanpa banyak puisi dan bahasa indah. Aristotle punya aturan sendiri dalam persuasi.

Ethos

Tunjukkan moral kamu dengan penuh cinta.

Memiliki moral bagus dan karakter tangguh, tidaklah cukup. Kamu harus menetapkan moral ini kepada audien kamu. Betapapun bagus moralmu, kamu tidak menarik perhatian orang lain jika tidak mengkomunikasikan moral itu.

Bagaimana menerapkan ini dalam tulisanmu?

  • Bagikan pengalaman pribadi kamu. Agar audien kamu tahu, apa yang kamu tuliskan berdasarkan pengalaman kamu.
  • Hindari bahasa yang tak-bisa diakses orang lain. Gunakan bahasa biasa, mudah dipahami. Jangan katakan dengan peristilahan teknis, jika tidak diperlukan.
  • Tunjukkan kamu memiliki keinginan tulus untuk menolong orang lain.
  • Buktikan, kamu tahu apa yang kamu katakan.
  • Perlihatkan, kamu ahli dan berpengetahuan, terkait subject yang sedang kamu tulis.

Google menyukai EAT. Expertise, Authority, Trustworthiness. Keahlian, Penguasaan, dan Kepercayaan. Ini sejalan dengan apa kata Aristotle tentang ethos.

Logos

Katakan. Berikan bukti. Bukan kata kosong.

“Logos” artinya..  Kata. Sabda. Buah pikiran, hasil menalar, secara rasional dan obyektif. Logos bisa berupa ide yang dikomunikasikan dengan kata dan tulisan, atau tidak. Dalam logos terdapat kekuasaan ilahi, hukum alam universal. Logos identik dengan ide yang dimampatkan menjadi “kata”.

Menerapkan prinsip “logos” dalam tulisan:

  • Hindari ambiguitas. Tukar apa yang kamu bicarakan dengan detail, nilai, dan hasil.
  • Hindari hiperbola. Katakan apa yang bisa kamu berikan, jangan melebihi harapan.
  • Berikan bukti. Screenshot. Referensi. Hasil riset. Update informasi terbaru.

Pathos

Buat pembaca merasakan emosi.

Pathos menyentuh emosi, asalkan ada ethos dan logos. Pathos tidak bisa sendirian.

Buat pemicu pathos dalam tulisan, untuk menyentuh emosi pembaca, dengan ini:

  • Gunakan cerita. Deskriptif. Gambarkan secara natural. Gunakan contoh terdekat.
  • Ajukan pertanyaan. Masalah yang membuat mereka tidak bisa tidur.
  • Tulis dengan bahasamu sendiri. Hindari klise. Bangun suspense, dapatkan perhatian dari audience/reader.
  • Ajak mereka bertindak dan mengambil keputusan.

Orang tidak terbujuk hanya dengan kata atau tulisan rasional. Bujuk mereka dengan membantu mengatasi masalah. [dm]

Menulis Portofolio Pekerjaan
Belajar Bicara
Saya Punya Tanda Baca dan Sistem Penulisan Sendiri
Menjadi Penulis Bayangan
Perlakuan untuk Buku Non-Fiksi
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Belajar Menulis Artikel dari Aristotle
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Belajar Menulis Artikel dari Aristotle
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?