Dante, Paradiso (Credit: WikiMedia)
in

dapur neraka

Puisi “dapur neraka” Day Milovich

tinggal kita, di peraduan.
gelap dan cahaya, berdesakan di celah dahan.

sekeliling tak berdinding.
matamu mengerling.

kupu-kupu hutan hinggap di rambutmu,
menyampaikan salam bintang-bintang.

di hutan ini, aku batu, kau api.
seluruh alir-darah menghangat,
pelukan menjalar, menjalin akar bagi tanah.

tak ada yang lebih membakar,
selain malam dingin ini.

angin merapal mantera.
bulan sendiri menjamu pesta.

betapa tawar rasa darah.
cinta sedang menulis peta dan garis-darah.

kita berdua saja.
basah di dapur neraka.

[dm, 09.2020]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

Menerjemahkan Emosi Menjadi Adegan Visual

Antisipasi