Apa fungsinya menulis catatan harian? Fungsi. Bukan manfaat.
Saya sudah sering menulis fungsi menulis catatan harian, dan tidak pernah bosan menjawab kembali pertanyaan, kalau berkaitan dengan catatan harian.
Fungsi menulis catatan harian..
- Kejelasan (clarity).
- Menata pemikiran yang kompleks.
- Melanjutkan ide mentah. Ingat, mencatat bukan hanya merekam. Catatan yang baik, perlu kamu perbaiki.
- Petunjuk yang belum selesai.
- Yang rahasia. Itu sebabnya ada password, fingerprint, otentikasi 2 langkah kalau perlu.
- Menemukan masalah yang sebenarnya.
- Refleksi.
- Menilai pengalaman.
- Melihat keputusan.
- Perbaikan dan kemajuan.
- Menyimpan catatan.
- Rapid log. Rentetan peristiwa, sebaris demi sebaris, yang bisa kamu tambahkan atau sunting nanti.
- Kenangan.
- Lebih kuat dari ingatan. “Tinta paling pucat, lebih kuat dari ingatan.” – Chinese Proverb.
- Kejadian sekarang.
- Detail berikutnya. Catatan harian yang baik, memiliki “Project” atau “Activity” yang berisi peristiwa yang sedang berjalan, dari hari ke hari, secara khusus. Misalnya, kamu sedang mengerjakan “majalah online”. Mulai dari proses meeting, menentukan tema, sampai selesai, ada urutan kronologis yang tersimpan tersendiri.
- Konstruksi peristiwa.
- Journal. Bedakan antara “journal” (catatan perjalanan) dan catatan harian. Kamu bisa tempatkan di satu buku atau satu aplikasi.
- Hashtag.
- Materi abu-abu. Yang belum masuk klasifikasi.
- Tugas.
- Yang gagal. Mengakui kegagalan itu penting.
- Menghindari perilaku monoton.
- Zona tidak nyaman.
- Zona tidak aman.
- Ketakutan.
- Mimpi.
- Progres. Yang sedang on-going.
- Project yang sekarang.
- Acara (Event).
- Gratitude. Berterima kasih kepada diri sendiri.
- Selfcare.
- Wishlist.
- Daftar. Apa saja yang termasuk daftar.
- Menghapus yang tidak penting dari hidupmu.
- Mencegah hal-hal darurat. Semacam panic button.
- Schedule.
- Yang tidak ingin saya lakukan. Ini perlu kamu nyatakan.
- Habit tracker. Apa artinya mencatat kalau habit kita masih sama? Ini yang membedakan catatan harian dari media sosial. Dengan habit tracker kamu tahu, hari apa yang terlewatkan, serutin apa kamu menjalani sesuatu, dst.
- Bagian yang bermasalah.
- Metode. Sebaiknya kamu punya metode sendiri, yang tidak menyalin orang lain.
- Template. Saya punya banyak template. Menulis catatan perjalanan, menulis review buku, dll. semua menjadi lebih cepat kalau kamu punya template.
- Menilai diri-sendiri tanpa intervensi orang lain.
- Sudut pandang berbeda.
- Pendapat minor.
- Analisis perubahan.
- Melihat hubungan. Saya sering menuliskan “profile” orang lain dari perspektif saya.
- Ekspresi. Bebas sebebas-bebasnya.
- Impresi.
- Twitter offline.
- Ritme. Lihatlah grafik dan statistik kamu.
- Emosi. Termasuk emosi negatif.
- Mood. Biarpun hanya terwakili dengan emoticon.
- Thought (Pemikiran). Yang tidak mau kamu tampilkan di media sosial.
- Quote (Kutipan). Dari orang, buku, musik, film, artikel, dst.
- Fact (Fakta).
- Excerpt (Cuplikan).
- Lesson (Pelajaran).
- Outline.
- Masih pada jalur.
- Timeline.
- Reminder.
Sekarang awal bulan. Waktu yang bagus untuk memulai menulis catatan harian mulai sekarang. [dm]