Setelah melakukan pembandingan Google Drive dengan OneDrive Microsoft, saya tetap memilih OneDrive untuk edit file perkantoran.

Biasanya orang menomorsatukan faktor “space”, atau berapa kapasitas simpan yang diberikan, secara gratis. Kalau mau kapasitas hanya simpan (tanpa edit), pakai saja aplikasi Graph Messenger (ini modifikasi dari aplikasi Telegram). Kamu bisa pakai Telegram untuk simpan-file tanpa-batas, searchable, dan bisa diakses dengan mudah. Nggak praktisnya, setelah edit, perlu upload lagi. Atau pakai Degoo, dapat 100GB, gratis.

Harap diingat, tujuan Google Docs dan OneDrive itu bukan untuk media-simpan statis, tetapi agar orang bisa berbagi (share link), edit (udpate) file, dan bekerja kolaboratif.

Kalau untuk prinsip “bayar segini dapat apa”, jika memang mau space 100GB ke atas, mendingan pilih OneDrive. Kamu bisa dapat Office365 sekaligus space 2TB, dengan harga hampir sama dengan yang ditawarkan Google. Tetapi kalau mau penyimpanan lebih banyak, harga di Google lebih murah. Infonya bisa dicari sendiri, karena saya bukan marketing kedua brand ini.

Kapasitas 15GB yang ditawarkan versi free dari One Drive, untuk simpan dokumen itu sudah sangat banyak, menurut saya. Pakai versi free sudah mantap.

Jadi, untuk faktor “price and value” saya tetap memilih OneDrive.

Di internet banyak tawaran Google Drive dengan space unlimited. Kalau mau Google Drive unlimited, versi hacker, harganya nggak sampai Rp50.000 (sekali bayar). Benar, ini unlimited. Seringnya, temporary. Mereka ambil dari layanan pendidikan atau lembaga yang bisa ngasih space unlimited. Kalau memang kaku terdaftar di lembaga pendidikan atau lembaga penyedia space unlimited Google Drive, no problem. Kalau bukan, jangan terima. File yang sudah kamu upload, bisa dihapus admin kapan saja.

Google Docs kalau cari file, belum tekan Enter sudah ketemu. Kalau OneDrive, tekan Enter baru pilih mana file yang cocok dengan pencarian kamu. Kecuali, kamu install OneDrive di laptop, maka fungsi pencarian “langsung ketemu”, bisa kamu dapatkan.

Untuk faktor “end to end encryption” (E2EE), kedua layanan ini sama-sama berkuasa penuh atas file yang kamu simpan, dengan alasan hukum jika diperlukan. Google dan Microsoft bisa dan boleh buka file kamu.

Biasanya, saya pakai metode lama. Enkripsi dan compress file dengan password, jangan kasih nama yang mencurigakan.

Mau lebih aman? Kamu bisa pakai Cryptomator .apk, untuk meng-encrypt file yang kamu upload ke cloud dan file lokal di Android. Layanan seperti DropBox, Google Docs, dan OneDrive, mengenkripsi file ketika terjadi transmisi (transfer file), yang bisa dicegat hacker. Cryptomator mengenkripsi _sebelum_ file kamu upload. DropBox, misalnya, tidak tahu isi file kamu, sekalipun kamu simpan di sana.

Jangan percaya sepenuhnya pada tempat penyimpanan file. Biasakan menambahkan enkripsi dan password agar tidak bisa dibuka orang lain.

OneDrive punya “Personal Vault”, lapisan keamanan tambahan, berupa fingerprint, scan wajah, pin, atau kode yang dikirim ke email kamu atau lewat sms. Google hanya bisa otentikasi 2 langkah. OneDrive dalam hal ini lebih unggul.

Google sudah cepat. OneDrive lebih cepat.

Apa yang membuat OneDrive bisa lebih cepat?

OneDrive memakai teknologi sinkronisasi file tertentu yang disebut “block level copying”, di mana file dipecah menjadi beberapa paket kecil. Perubahan saat editing saja yang disimpan, dan pemakai bisa melihat versi dokumen per revisi. Selain efisien, Ini cocok untuk mengerjakan dokumen kolaborasi.

Google Docs dan One Drive nggak perlu tombol Save.

Kesimpulan. Pakai Google Drive dan One Drive. Keduanya gratis dan bisa kamu pakai untuk mengerjakan dokumen. Secara teknis, keduanya punya keamanan kuat, walaupun One Drive lebih bagus. Selain lebih aman, One Drive bisa buat, save, dan edit file Office dari browser, walaupun kamu tidak install Microsoft Office. Dan kalau mau lebih aman, gunakan Cryptomator di Android. [dm]