Pada zaman dahulu kala,,

Hiduplah seekor rubah yang ingin keliling-dunia. Rubah ini bertemu Harimau.

Aku baru tahu, dalam perjalanan ini, ada hewan yang sangat besar, dengan kuku tajam dan kuat, batin Rubah ini.

Harimau mendekati dan mendesak Rubah, “Akulah hewan terkuat di dunia, yang paling ditakuti siapapun..” kata Harimau.

Rubah pintar ini tidak takut.

“Tidak. Akulah hewan terkuat dan paling ditakuti. Aku sudah berkeliling setengah dunia. Kamu belum.”

Harimau mundur dan bertanya, “Benarkah? Apa buktinya?”.

Rubah maju, “Ayo kita buktikan, siapa yang terkuat. Kita berdua berjalan bersama. Kamu di belakangku, agar jika ada bahaya, aku yang pertama mengatasinya.”

Harimau setuju.

Rubah dan Harimau berjalan.

Ke manapun mereka lewat, hewan-hewan lain ketakutan.

Mereka melihat Rubah yang dikawal Harimau.

Semua orang melakukan perjalanan keliling dunia, seperti rubah dalam cerita itu, dan menyadari, ada yang menghadang.

Harimau itu adalah takut gagal, ketidakmampuan melihat potensi sendiri, dan merasa tidak mungkin.

Jika kita mengakui “harimau” itu lebih hebat, maka perjalanan kita selesai. Sebaliknya, biarkan “harimau” itu di belakang.

Dengan begitu, orang melihat kamu yang sudah melewati ketakutanmu, melampaui ketidakmungkinan yang pernah membuatmu ragu, dan kamu sudah melihat apa yang kamu bisa. Biarkan harimau itu di belakang.

Teruskan setengah perjalananmu. [dm]