in

Lihat, Squidward..

Bayangkan, pembaca kamu seperti Squidward.

Begitu taktik Sponge’s Bob agar mendapatkan perhatian Squidward.

Sponge’s Bob ingin pamer kalau dirinya bisa sulap, “Squidward, sekarang aku bisa sulap. Maukah aku tunjukkan sulapku?”. Squidward, yang hanya tertarik bermain klarinet, menjawab dengan ketus, “Oh, ya? Bisakah kamu tunjukkan cara lenyap dari hadapanku?”.

Bayangkan, pembaca kamu seperti Squidward. 

Dia pembosan, tidak mudah membuatnya tersenyum, dan tahu banyak hal. Squidward bukan representasi seseorang, namun ia cocok menjadi “antisipasi” saya dalam menulis. Bayangkan Squidward membaca tulisanmu. Dia akan bilang, “Tidak! Singkirkan sampah ini dari hadapanku.”.

Squidward bekerja keras, bukan untuk dirinya, tetapi agar ia bisa lelah dan memainkan klarinet sebelum tidur, yang menurutnya musik terbaik. Squidward dan klarinet itu.

Sebelum menulis, bayangkan lagi, pembacamu sangat pemarah, pembosan, tidak mau kamu beritahu sesuatu yang menurutnya ia sudah tahu.

“Tidak, Squidward, ini berbeda. Lihatlah sebentar.”. Itulah kesempatanmu. Ketika Squidward melirik.. Buat ia terkesan.

Survey mengatakan, kamu hanya bisa bajak perhatian pembaca dalam 4 detik pertama.

Ubahlah tujuanmu. “Saya menulis tidak untuk mempengaruhi orang. Saya menulis karena ada hal baru dan bernilai untuk orang lain.”.

Mempengaruhi orang bukanlah tujuan, itu hanya satu cara (metode).

Membagikan hal baru dan bernilai, itulah tujuan.

Dan metode “antisipasi” pembaca yang tidak tertarik, cukup kamu bayangkan: dia adalah Squidward. Benahi terus, sebelum kamu klik tombol “Publish”, mana yang belum menarik.

Jangan sampai Squidward, pembaca kamu, mengatakan kalimat ini:

“Oh, ya? Bisakah kamu tunjukkan cara lenyap dari hadapanku?”. [dm]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis.