Sekarang saya mau berbagi rahasia, tentang rute tersingkat untuk bisa menulis catatan setiap hari.

Pikirkan suatu Masalah, Ubah Menjadi Kalimat Tanya, dengan Ukuran Jelas

Masalah, bisa menjadi pemicu terbaik agar kamu tahu apa yang kamu tuliskan. Setiap tulisan, bisa menjadi penyelesain atas masalah pembaca, menurut sudut-pandang kamu. Pilih masalah yang paling menyakitkan saat ini, yang membuatmu tidak bisa tidur, yang membuatmu lebih baik daripada dirimu yang kemarin. Tulisanmu bermanfaat jika dapat mencegah kerugian lebih jauh. Prioritaskan pada bentuk tulisan yang actionable, mendorong tindakan, bisa diterapkan, dan sudah kamu praktekkan. Ini adalah “garansi” bahwa tulisanmu aman.

Ukuran yang mau kamu capai harus jelas. Singkirkan kata-sifat dari pertanyaan kamu. Berikan ukuran, agar bisa kamu selesaikan. Kebanyakan orang, gagal sejak bertanya, karena tidak memakai ukuran.

Masalah “Saya ingin website ini -terkenal-” itu tidak jelas, karena “terkenal” itu kata-sifat (adjective), perlu ada ukuran jelas. Contoh masalah yang jelas: “Bagaimana cara mendapatkan tambahan 52 subscriber di web saya dalam 1 minggu ini?”.

Untuk mendapatkan ide tanpa habis, dari masalah sehari-hari yang kamu hadapi, pastikan pikiran selalu dalam kondisi “writing mode“. Melihat apapun, aktifkan selalu pikiranmu.

Saya pernah mencatat apa yang saya amati dalam sehari, lengkap dengan metode dan contoh, kemudian saya tuliskan dalam “Seni Mengamati“. Tulisan ini merupakan pintu menuju ide yang tidak ada habisnya. Terlibat dan terpapar dalam pengalaman keseharian adalah kunci dalam menulis.  Kalau bentuknya berita, kamu bisa periksa akurasi berita dengan daftar ini. Kalau beritamu ingin menarik, pelajari bagaimana menentukan sudut pandang berita.

Pastikan setiap hari kamu membuat pertanyaan dan latih untuk menjawab. Jika kamu bisa merumuskan masalah, dengan ukuran jelas, maka jawaban sudah ada di tanganmu. Sudah jelas mau ke mana.

Tuliskan 1 Paragraf, Berisi Jawaban 

Tidak perlu lebih. Hanya 1 paragraf. Tentu paragraf ini masih mentah. Hasilkan banyak jawaban dan alternatif penyelesaian dari masalah kamu. Coret yang tidak perlu. Yang terpilih barulah kamu uji dan kamu dalami.

Kamu menulis catatan, bukan membuat makalah untuk perkuliahan. Cari yang terbaik dan layak masuk dalam pengujian. Gunakan buku, browsing, dan jangan pakai pendekatan common-sense. Orang hanya mau membacamu kalau tulisanmu singkat, ringkas, dan berisi informasi baru, atau perspektif baru. Ini persoalan berpikir. Berpikir itu “skill” (kemampuan) yang bisa kamu latih.

Ada caranya menghasilkan gagasan bagus dan bagaimana strategi berpikir yang diterapkan para ahli-berpikir.

Edit Tulisan

Tentukan “strategi” dan “taktik” kamu dalam menulis catatan.

“Strategi” itu “apa” yang ingin kamu lakukan, sama dengan maksud dan keinginan. “Taktik” itu “bagaimana” kamu melakukan keinginanmu. Strategi itu singkat namun memiliki ukuran jelas. Taktik itu berupa langkah-langkah yang bisa kamu jalankan sesuai konteks ruang-waktu.

Jadi, dalam 1 paragraf tadi, kamu tentukan mau bicara apa. Harus ada 1 kalimat, bisa berupa pertanyaan, yang isinya tentang mau bicara apa. Ini adalah kalimat utama, berisi strategi. Beberapa kalimat berikutnya, berisi penjelasan, tahapan-tahapan, dan detail.

Cara Tercepat Editing Paragraf

Bagaimana cara tercepat menyunting paragraf?

Begini urutan melakukan editing:
1. Pastikan gagasan kamu tersampaikan dengan jelas, dengan cara mengidentifikasi ide paragraf. Mau bicara apa? Sudahkah terjelaskan dalam kalimat-kalimat di dalamnya?
2. Sunting struktur tulisanmu. Kalau misalnya tulisan 1 paragraf yang sudah jadi ini kamu ubah menjadi outline (kerangka tulisan), bisakah orang membacanya dengan jelas? Adakah hubungan antarkalimat yang kuat?
3. Terdapat detail informasi dan sudut pandang kamu. Detail itu bisa berisi data statistik, link, quote, penjelasan, dll. Yang terpenting, berikan perspektif dan sudut-pandang kamu.
4. Bersihkan kalimat dari kesalahan-berlogika (logical fallacy) dan bias pemahaman (cognitive bias). Kalimat harus faktual (berdasarkan data), aktual (memakai data terbaru), dan mudah dibaca.
5. Sunting ejaan (spelling) dan kesalahan mengetik (typographical errors).

 

Editing itu tidak mudah. Salah itu biasa. Yang penting, periksa berulang-ulang setelah kamu menyusun paragraf jawaban. Jadi, tuliskan paragrafmu apa adanya dulu, baru kemudian edit. Kalau nanti sudah sering membuat catatan, kamu akan terbiasa edit-sambil-menulis.

Bayangkan sushi, makanan Jepang yang mungil dan lezat. Sushi terdiri dari sepotong nasi (dari beras organik), sayuran, telur, dan ikan tuna mentah di atasnya. Susun seperti karya seni. Biarkan orang menikmati ikan tuna mentah. Bagi yang belum pernah, mereka akan menghubungkan rasa ikan tuna itu dengan ikan yang pernah mereka makan. Biarkan tulisanmu tak-sempurna, kurang detail, seperti ikan-tuna yang sengaja tidak dimasak, agar orang yang belum pernah merasakan (belum pernah membaca tulisanmu), mendiskusikan rasanya. Mereka akan mencari lebih-lanjut. Mereka akan mempertanyakan. Singkatnya, berikan bahan terbaik, ringkas, dan susun secantik mungkin.

Tulis untuk manusia. Bukan untuk search engine. Saya tahu SEO. Beberapa tulisan dan project web yang saya kerjakan, ada di halaman 1 hasil pencarian Google, untuk keyword tertentu. Namun, content saya di SakJose saya tulis untuk manusia, bukan untuk Google.

Biasanya, saya menulis dengan FiiNote. Kamu bisa melihat “Daftar Aplikasi untuk Menulis” kalau kamu daftar aplikasi yang saya pakai untuk menulis.

Satu paragraf saja. Tidak perlu memaksakan diri menjadi lebih panjang dan lebih banyak.

Jika memang harus ditambah, pastikan memang karena “harus” ditambah. Bukan karena kamu “bisa” menambah.

Selama mengamati artikel utama yang berada di halaman 1 hasil pencarian Google, kebanyakan tulisan panjang. Saya menuliskan panduan “Cara Menulis Artikel Utama” yang actionable dan bisa mendapatkan banyak pembaca.

Diamkan. Lakukan aktivitas lain. Baca lagi.

Setelah tulisan selesai, pilih beberapa kawan terpercaya, jadikan mereka pembaca awal. Biasanya, saya kirimkan melalui chat WhatsApp dan Telegram. Mereka ini pembaca bebas dan mampu menilai, terima kritiknya sepedas apapun itu. Lakukan perbaikan jika memang perlu diperbaiki. Saya bersedia ikut membaca tulisanmu sebelum ataupun sesudah kamu posting.

Menulislah catatan setiap hari. Targetkan 1 paragraf saja. Perpanjang nanti jika perlu.

Tulisan adalah bahan perbincangan untuk mengikat orang-orang yang berbeda dalam satu ikatan, untuk membuat dunia esok menjadi lebih baik. Eksekusi gagasan. Bukti tindakan, bukan hanya omongan. Jejak langkah asli yang kamu berikan kepada publik. Tindakan keabadian. Tempatmu menghargai proses belajarmu sendiri. Kematangan berpikir versi para ahli. Kegelisahan yang layak dipikirkan orang lain. Berkarya adalah manifesto sesungguhnya dari orang-orang kreatif.

Posting atau tidak, menulislah setiap hari. Saya selalu menulis catatan harian yang menjadi behind the scene proses kreatif saya.

Kalau menurutmu tulisanmu sudah bagus, posting di blog atau web kamu.

Hanya 1 paragraf, bisa menjadi panjang. Tinggal bagaimana kamu mengerti bagaimana mengembangkan gagasanmu. Buat tanda di kalender, jangan biarkan ada yang kosong. Jangan memutuskan proses kreatif kamu sendiri. [dm]