Lagu ini menjadi OST. “Batman Forever” (1995). Tentang depresi selebritas dan kejamnya para penggemar.
U2 melantunkan “Hold Me, Thrill Me, Kiss Me, Kill Me”, produksi Atlantic Record, 1995. Tentang depresi selebritas dan kejamnya para penggemar.
Teriakan U2 masih terdengar lantang, dengan lirik “rumit”, dan aransemen keren. Terutama permainan semiotika di panggung dan videoklipnya.
Dia meringkas fenomena fansmania sebagai judul lagu ini: “Hold Me, Thrill Me, Kiss Me, Kill Me”. Dekap aku, guncang aku, cium aku, bunuh aku.
Batman menjadi metafora selebritas. Bruce Wayne kecil sangat takut kelelawar, karena trauma kematian orang-tuanya. Kelak, ia menjadi Bruce Wayne yang sangat kaya. Kekuatan super Batman adalah kaya. Sebaliknya, di malam hari dia mengenakan kostum kelelawar untuk membasmi kejahatan. Split personality. Identitas-ganda. Mirip kaum selebritas yang berwajah-beda, antara panggung dan kenyataan, antara dia yang menarik bagi penggemar namun punya kehidupan lain yang mengejutkan penggemar.
Dalam lirik lagunya, disebutkan:
Mereka ingin kamu menjadi Yesus. Mereka akan merendah bertopang satu-lutut, namun mereka akan meminta uangnya kembali, kalau kamu masih hidup di umur 33 tahun.
Lagu ini tentang depresi selebritas, para penggemar selalu ingin “yang terbaik”.
Dalam aksi panggung teatrikalnya, ada mikrofon berbentuk stir mobil, serta kilasan potret selebritas yang mati muda: Kurt Cobain, Marilyn Monroe, Elvis Presley, Jimi Hendrix…
Mereka mati. Dari pemujaan, menjadi pengorbanan.[dm]