Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Menuliskan Semiotika Visual
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Menulis

Menuliskan Semiotika Visual

Day Milovich
Senin, 11 Desember, 2023
Bagikan
Bagikan

Dalam “semiotika” tradisional : ) “penanda” (signifier) dan “petanda” (signified) menciptakan “tanda” (sign). Misalnya, kamu melihat lukisan. Penanda berupa gambar dan petanda berupa informasi yang diterima oleh pemirsa dalam komunikasi.

Aspek ini tidak bisa diukur. Kerumitan terjadi pada evaluasi hubungan abstrak antara tanda, persepsi, dan implikasi sosiologis yang terjadi.

Apresian menerima pesan-pesan konotatif yang berkembang, sehingga mereka membaca “penanda” secara berbeda. Misalnya: gambar apel.

Apel dalam teks tradisional berarti.. Cerita Adam, dosa, manusia turun ke Bumi, dst. Berkembang menjadi logo Apple, Amerika, teknologi, dst. Konotasi yang “aman” (tidak terlalu berbahaya) menjadi masalah ketika gambar Apple secara efektif melanggengkan stereotype yang luas, gagasan esensialis, melalui aktivitas penandaan atau apa yang dikonotasikan oleh petanda.

Stereotype ini juga terjadi pada warna. Saya mengikuti akun Tiktok seorang pakar warna lukisan. Mulai nama warna, bagaimana ia dibuat, mengapa pelukis A suka warna tertentu, dst. Ada lagi buku Ink Making yang berisi cara membuat pewarna alami (natural dyes). Warna tidak semudah yang dibayangkan orang. Dalam dunia desain, bicara tentang warna adalah “universe” tersendiri.

Pada sisi lain, para desainer yang sebenarnya beraliran tradisionalis, bikin cerita tentang .. ini warna maskulin, ini mengesankan keceriaan, dll. Asosiasi yang berkembang, spektrum luas, tetapi mengarahnya ke marginalitas yang ditentukan, menjadi gagasan populer, kemudian terjadi hubungan bawah-sadar antara apresian dalam kesan mereka atas warna tertentu, yang melampaui batas-batas konten eksplisit.

Film juga memakai konsep beginian, katanya untuk memperkuat hubungan antara narasi dan respons emosional, dalam menciptakan efek sensorik kepada penonton. Film memakai narasi tanpa eksposisi, dengan teknik warna, komposisi, dll. Jadinya, semiotika visual memasuki loop (pengulangan) yang ditentukan, disepakati, dan kehilangan kekayaan konotasi.

Sekarang, kita kembali ke masalah yang mau saya ceritakan. Saya sering dengar keluhan kawan-kawan yang belajar filsafat, serta jurnalis yang ingin menulis liputan yang mengulas aspek semiotika visual di balik acara seni. Pertanyaan mereka sama, “Bagaimana menuliskan semiotika visual untuk apresiasi seni?”.

Saya membuat outline yang actionable, yang bisa kamu terapkan untuk menuliskan semiotika visual di acara seni.

Identifikasi Elemen Visual Utama. Gambar. Warna. Teks. Simbol. Bentuk-bentuk visual.

Konteks Acara. Tujuan komunikasi. Audiens. Pesan dari penyelenggara.

Analisis Komponen Semiotik

  • Denotasi: Fisik. Literal. Bahan, proses pembuatan, ukuran, dimensi, dst.
  • Konotasi: Identifikasi makna atau pesan, apa yang mau dikomunikasikan.
  • Ikon, indeks, dan simbol. Ikon mewakili obyek sama atau tidak. Inikasi obyek atau makna melalui hubungan kausatif. Konvensi budaya atau sosial untuk mengkomunikasikan makna.

Warna dan Komposisi. Warna. Tata ruang. Komposisi visual, secara keseluruhan. Theme.

Konsep Semiotik

Identifkasi teknik semiotik:

  • Metafora. Memakai kata, konsep, yang merujuk pada sesuatu yang sebenarnya berbeda. “Hidup adalah perjuangan”. *) “Perjuangan”: pengalaman hidup yang sulit.
  • Metonimi. Penggantian satu kata atau konsep dengan yang lain berdasarkan hubungan fisik, sebab-akibat, atau asosiasi antara keduanya. “Mereka membaca Shakespeare.” *) Shakespeare: karya Shakespeare.
  • Simbol. Representasi visual atau konsep yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lebih besar atau lebih abstrak. Bendera Indonesia.
  • Metafora Visual. Penggunaan image atau elemen visual untuk pesan atau makna.
  • Ironi. Penggunaan kata atau ekspresi yang berlawanan dengan makna sebenarnya untuk menciptakan efek yang kontras.

Pertanyaan:

  • Apa yang digantikan oleh metafora atau metonimi ini?
  • Makna simbol atau elemen visual dalam konteks budaya atau sosial.
  • Bagaimana penggunaan teknik semiotik ini memengaruhi pemahaman atau persepsi audien?
  • Kontrast atau ketegangan dari penggunaan teknik ini.

Respons Audien. Tanggapan “match” antara penonton dengan penyelenggara?
Interpretasi Konteks. .. yang lebih luas dan mendalam.

Peraturan terakhir dan pertama: seni itu bebas, apresiasi itu merdeka. Tidak ada rumusnya. Tuliskan saja.

 

Menulis Portofolio Pekerjaan
Belajar Bicara
Saya Punya Tanda Baca dan Sistem Penulisan Sendiri
Menjadi Penulis Bayangan
Perlakuan untuk Buku Non-Fiksi
KEYWORD:semiotika visualwokshop menulis
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Menuliskan Semiotika Visual
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Menuliskan Semiotika Visual
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?