in

Tidak Menemukan Kawan yang Sejalan?

Jika kamu langsung menemukan orang-orang yang sejalan, berarti ide kamu sangat biasa.

Ketika saya bertanya kepada beberapa kawan, “Mengapa kamu tidak teruskan idemu yang dulu?”, sebagian besar mereka menceritakan fokus energi yang sudah berubah, kehabisan waktu, dll. Yang paling busuk, dalam penilaian saya, ketika mereka bilang, “Saya tidak menemukan kawan yang sejalan..”. Dengan bahasa lain, sepertinya tidak ada yang sejalan dengan pemikirannya. Banyak orang seperti ini. Merasa, idenya tidak laku, padahal menurutnya ide itu bagus, kemudian berhenti karena tidak menemukan kawan yang sejalan.

Kebanyakan orang tidak jadi bertanding, tidak menyelesaikan ide mereka, karena merasa tidak menemukan kawan yang sejalan, orang yang memiliki concern sama.

Mereka merasa ide mereka aneh, tidak diterima publik, atau merasa terlalu pintar.

Sampai kemudian perubahan tidak terjadi. Dan tidak mau bertanggung jawab terhadap idenya.

Kesalahannya ada di mana?

Kesalahan terjadi ketika seseorang mencari “yang sejalan” dengan mereka.

Jika kamu langsung menemukan orang-orang yang sejalan, berarti ide kamu sangat biasa.

Ide sama, tidak masalah. Tidak ada ide yang benar-benar baru. Merasa ide kamu orisinal, bagus, belum ada yang sama denganmu, itu jelas pengetahuan terbatas.

Ketika kamu ingin melakukan perubahan, ingin menjual produk, menawarkan layanan, tentu kamu memiliki “nilai” yang akan membuat dunia berubah. Mereka belum melihat dengan sudut-pandang kamu. Orang-orang seperti inilah yang perlu diajakan, dikonversi, agar sejalan dengan “nilai” yang kamu percaya.

Dalam bahasa bisnis, mereka inilah orang-orang yang mengalami “pain” (sakit), yang tidak bisa tidur karena “problem” mereka belum terselesaikan, sedangkan menurut kamu, ini bisa kamu selesaikan.

Tidak ada ide baru. Yang ada, perbaikan ide. Wajar kalau sudah ada orang-orang yang memgerti ide kamu. Dengan kata lain, kamu tidak baru. Yang berbeda, kamu punya bentuk penawaran lain.

Temukan apa yang membuat ide kamu berbeda.

Inilah yang membuat orang memperhatikan cara kamu melihat dunia. Mencari orang yang sehobi, hanya akan mengubah media sosial yang kamu masuki, menjadi “acho chamber”, ruang gema yang mengulang apa yang kamu inginkan, atau dengan kata lain, membenarkan suaramu sendiri. Gema tidak menciptakan pengalaman baru.

Kamu perlu bertemu orang-orang yang tidak sejalan denganmu. Itu berarti pengalaman baru, jaringan baru. Tantangan kamu, bagaimana kamu mengubah “mereka”.

Tribe” (suku) bukanlah orang yang sepenuhnya sejalan dengan kamu. “Tribe” (suku), jika kamu menjual atau menawarkan produk/layanan, adalah orang-orang yang belum mengerti nilai yang kamu perjuangkan. Kamu memiliki alasan “mengapa” mereka perlu mendengarkan kamu.

Tribe” dibentuk, diciptakan. Bukan ditemukan.

Actionable: Jangan ubah media sosial menjadi echo chamber (ruang gema) yang membenarkan idemu. Lebih baik, temukan kawan yang tidak sejalan, ubah mereka.

Tribe” terdiri dari orang yang belum terkonversi dan yang belum melihat sudut pandang kamu. Mereka menunggu kepemimpinanmu, menunggu inisiatif untuk kamu ajak. [dm]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

Tidak. Saya Tidak Mau.

Sosialisme Pikiran Menurut Raya Dunayevskaya