Kamu mencari peluang. Menghabiskan waktu, untuk menemukan peluang.
Seringnya, karena saran orang lain, buku, atau kata mereka yang pernah pergi ke kota lain sebentar saja. Banyak orang bertanya, “Ada peluang apa?”. Waktu habis untuk mencari peluang.
Kamu melihat peluang, namun peluang itu tidak selalu menguntungkan. Pandanganmu ke masa depan yang cerah, menghalangi kamu mengerjakan hal-hal penting. Melupakan pekerjaan sesungguhnya.
Kamu melihat peluang, berpikir tentang kompetitor, melihat jalan orang lain yang sepertinya akan berhasil. Kamu melihat peluang, sampai terlalu percaya diri.
Kalkulasi secara obyektif. Peluang yang bagus, tidak langsung-jadi. Peluang baru disebut peluang kalau kamu melihat kesalahan dan kelemahan di balik peluang itu.