Pada akhirnya, itu pilihan setiap perempuan.

Mungkin sekarang orang berkata, bahwa dia cantik, pintar, berpenampilan menarik, berbakat, dst.

Siapa yang kemudian memilih jalan hidupnya? Dia sendiri. Kebanyakan perempuan seperti itu.

Saya belum pernah menemukan perempuan yang bisa menjadi dirinya sendiri. Setelah bertemu lelaki, menjalin hubungan, pada taraf berpacaran atau menikah, semuanya akan berbeda. Dia akan memiliki seribu filter sebelum melakukan sesuatu.

Keputusannya bukan keputusannya sendiri. Norma, keluarga, agama, sudah mendefinisikan-ulang siapa dirinya yang sebenarnya.

Kamu pikir semudah itu memuji orang? Saya tidak.

Kamu pikir cantik, bakat, dan kemandirian, membentuk kalimat-kalimat harapan tentang seorang perempuan?

Semua bergantung pada satu hal. Caranya memilih. Keputusan yang dia buat. Dengan siapa nanti dia bersama.

Siapa yang bikin stereotype seperti itu? Perempuan sendiri.

Mereka lebih sering menerima, lebih suka hanyut dalam arus, lebih suka menjadi arus yang menghanyutkan sekitarnya.

Sampai sekarang, saya belum pernah menemukan, perempuan yang berhasil membuat keputusan sendiri, yang tidak mengganggu perjanjian mereka dengan keluarga, agama, dan pasangannya. Belum pernah.