Bagaimana orang mau buka Google Maps untuk cari jalan? Tidak sampai 60 detik, orang bisa begitu tergantung kepada Google Maps ketika berpergian, cari jalan, dan mau makan di mana.
Banyak orang, sebenarnya bekerja dengan waktu dan kepercayaan.
Terlepas dari jenis pekerjaan mereka (bidang transportasi, informasi, energi, dll.). Orang lain sering “minta perhatian sebentar, 1 menit saja..”.
Menawarkan sesuatu, memberikan promosi, dengan taktik yang sudah mereka rancang.
Ada apa di balik itu?
Resiko besar. Salah pendekatan, kepercayaan orang bisa hilang. Kasar sedikit, tanpa jaminan kualitas, atau mengabaikan psikografi, tujuan mereka bisa gagal. Hanya 60 detik. Berasal dari jam-jam pelatihan dan eksperimen. Dengan resiko besar.
Sama halnya, meminta orang lain “ikut share”, meneruskan “informasi ini”. Mungkin itu meme, pengumuman, atau link berita. Jadi, itulah beban berat. “Perhatian” yang ditukar dengan “waktu dan kepercayaan”.
Dalam mengambil-alih perhatian 60 detik, yang dianggap sangat sebentar itu, model bisnis yang paling berkembang adalah bencana, di mana keadaan darurat terjadi beruntun.
Bencana bisa berupa.. masalah yang harus diselesaikan sekarang: sinyal sering hilang, tubuh sakit, project harus goal agar dapat pemasukan, dll.
Ketika di tempat asing, untuk cari rumah-makan, kita lebih suka buka Google Maps, atau telepon kawan yang pernah datang ke tempat itu (mungkin sudah 1 tahun yang lalu dia ke sana), daripada bertanya kepada orang asli yang lebih tahu tempat itu.
Bencana harus diatasi. Bencana bisa menjadi bisnis.
Para pelaku bisnis, tahu apa yang dibutuhkan orang ketika bencana terjadi pada [calon] konsumen mereka.
Bahkan setiap bisnis berkata, “Kami punya solusi untuk masalah kamu..”. Ini mendasari setiap proposisi nilai di balik produk atau layanan.
Meraih perhatian sangat pas dengan bencana. Ketika orang tersesat, beri Google Maps. Ketika ingin berbicara dalam konferensi video, pakai Zoom atau Messenger.
Kita bisa perbaiki keadaan jika tahu bagaimana bencana (yang kita alami) dieksploitasi sebagai bisnis.
“Apakah ini memanfaatkan waktu dan kepercayaan kita?”.
“Bagaimana kalau kita bertanya juga kepada orang lain?
Ternyata, waktu 60 detik tidaklah sebentar.
Ternyata, semua orang bekerja dengan waktu dan kepercayaan.
Dengan cara sama, seorang “local guide” di Google Maps bisa lebih dipercaya daripada penduduk asli.
Seorang pedagang bisa lebih dipercaya di toko online, jika mereka tahu “waktu dan kepercayaan”, sebelum menawarkan solusi berupa produk atau layanan.
“Aku lebih percaya kamu, dalam hal penjelasan tentang tempat dan makanan ini, daripada kepada penduduk asli dan kata lawanku.”. [dm]