Menduga, bukan berarti seperti dugaan kamu. Percaya diri, sebatas hanya percaya-diri, tidak berpengaruh pada hasil.
Pada suatu hari, kamu berpikir, “Kompetitor saya lebih pintar, punya fasilitas lebih baik, dan mereka lebih beruntung.”. Itu dugaan bagus, sampai bukan lagi menjadi dugaan dan sampai memang bagus.
Asalkan, tidak berhadapan dengan ini, “Kita lebih pintar, kita punya fasilitas lebih baik, dan kita percaya keberuntungan akan datang.”.
Dugaan dan terlalu percaya-diri, tidak pernah bisa diandalkan. Bukan untuk mengukur realitas. Dugaan. Hantu dalam pikiran. Tidak harus dibuktikan. Bukan prioritas. Terlalu percaya-diri, tidak mengubah hasil.
Dugaan terhadap yang-lain, berhadapan dengan rasa percaya-diri berlebihan, yang bergantung kepada keberuntungan, adalah penghancur langkahmu. [dm]