Dulunya, ini rumah, lalu menjadi warung makan. Dulunya, ini toko buku, lalu menjadi dealer motor. Kawanku ini sering bercerita tentang “Dulunya..”. Moment di mana dia pernah merasa hidup, terpilih, masih tampan, dan kenal orang-orang penting. Hanya saja, ia melihat “dulunya..” di masa “sekarang”, ketika hidupnya sudah -berakhir- dan ia jalani dengan hampa. Kalau sekarang kamu sedang menjalani hidup, dan memastikan akan bercerita besok, seperti apa itu? “Besok” terjadi dari “sekarang”. Mungkin cerita kamu akan berubah, bukan toko buku yang menjadi dealer motor. Mungkin ceritamu, “Dulu bangunnan ini kecil, sekarang menjadi lebih besar” atau “Dulu saya terjatuh, sekarang menjadi lebih kuat..”. “Besok” terjadi dari “sekarang”. Berceritalah tentang dirimu sendiri, kepada dirimu sendiri, sebelum kamu bercerita untuk orang lain. Apakah kamu suka mendengarkan ceritamu versi kamu sendiri?