Komunikasi Publik
#survive ringkasan komunikasi. Agar jelas, langsung, dan membentuk makna bersama.
- Komunikasi bukan transaksi, bukan negosiasi; komunikasi itu kerjasama.
- Bisa direalisasikan.
- Pakai formula yang jelas.
- Positif.
- Tidak hanya bicara untuk diri sendiri.
- Tangible, tidak abstrak. Ketika kamu mengatakan dengan ukuran, bisa memvisualkan, memperdengarkan, orang tidak terjebak pada hal-hal yang tidak terbayangkan.
- Memakai fakta. Yang bisa diverifikasi, divalidasi.
- Terukur. Punya satuan, punya batasan.
- Hindari adjective dan adverb, jika tidak penting.
- Seperti hanya bicara kepada seseorang. Anggap saja kamu bercerita kepada satu orang.
- Peduli terhadap perilaku lawan bicara.
- Tanpa niat tersembunyi. Berterus-terang itu bukan retorika, seharusnya berterus-terang itu tindakan komunikasi.
- Beri jeda pada pembicaraanmu sendiri, beri jeda di tengah perbincangan (Mari kita minum dulu), dan beri toleransi ketika orang lain membutuhkan jeda.
- Hindari gagasan yang memicu kemarahan. Misalnya, menyinggung rumor negatif.
- Kamu tahu kebutuhanmu. Selesaikan kebutuhanmu, jangan menunda atau merembet ke masalah lain. Ungkapkan kebutuhanmu.
- Pilih starter. Gunakan pembuka yang pas.
- Gunakan cerita dan metafora.
- Interlocutor (lawan bicara) punya keyakinan dan nilai apa?
- Ajukan pertanyaan yang membuatnya ingat dan beri jawaban pasti yang ia dapatkan dari percakapan ini.
- Sebut nama orang ini. Tindakan mengenal yang paling minimal: kamu tahu namanya, dan dia tahu kalau kamu kenal namanya.
- Amati bahasa tubuh, terutama kontak mata, gesture, inhale-exhale. Amati perilakunya, jangan amati kepribadiannya. Spoiler: Bahasa tubuh tidak bisa menjadi pedoman pasti. Setidaknya, bisa menjadi pengantar, seperti apa situasi yang sedang berjalan. Apakah ia resah, cemas, merasa mendominasi suasana, dll.
- Berbagi emosi dan pengalaman yang sama.
- Jangan menilai, menghakimi, terlalu cepat.
- Jangan katakan semua yang kamu tahu, pastikan kamu tahu apa yang kamu ingin katakan.
- Jangan menyelesaikan kalimat orang lain. Itu sama saja dengan memotong pembicaraan.
- Jangan menggarisbawahi sesuatu yang sudah jelas.
- Jangan memakai perumbaan untuk sesuatu yang sudah jelas.
- Jangan menyebut nama orang, untuk hal-hal yang tidak penting.
- Jangan menjadi penasehat.
- Jangan terlalu banyak pesan moral.
- Jangan mengulang tren di media sosial. Itu hanya mengubah kamu menjadi manusia rata-rata.
- Jangan banyak bicara.
- Jangan membuat orang lain marah.
- Fokus.
- Perlu jeda, perlu waktu.
- Minta klarifikasi, kalau kurang jelas.
- Parafrase, untuk menyampaikan pemahaman atau untuk menghindari istilah sensitif.
- Hindari kata tertentu yang kamu tahu ia tidak suka.
- Katakan apa yang bisa ia perbaiki.
- Akhiri dengan emosi positif.
- Nyatakan peran penting orang ini. Jika orangnya tidak penting, tunjukkan betapa penting apa yang ia katakan.
- Praktik. Setiap kali kamu menanggapi sesuatu, mendengarkan, bicara dengan orang, kamu sedang menjalankan komunikasi.
Beri tambahan daftar ini agar lebih bagus, sebelum kamu share. [dm]