Motivasi bukan pendorong tindakan. Bukan kalimat-kalimat pencerahan. Bukan pameran keberhasilan agar kamu ingin mengikuti jejak orang sukses.
Kamu tidak bisa menunggu motivasi datang -sebagai- informasi.
Motivasi tidak datang dari orang lain. Bukan pula dorongan dari dalam dirimu, yang kamu harapkan akan datang dan membuatmu tersadar bahwa kamu harus bertindak. Motivasi bukanlah ajakan bertindak.
Anggapanmu tentang motivasi, jika seperti itu, salah besar.
Kalau kata-kata penyemangat bisa mengubah tindakan orang sepenuhnya, maka tidak ada orang yang malas, tidak ada orang yang tidak punya model.mental, tidak perlu ada ajakan bekerja.
Berpikir, bertindak, dan membuat keputusan itu 3 hal yang urutannya bisa berubah-ubah, namun hampir sama.
Motivasi baru bisa datang jika kamu bertindak. Setelah bertindak, datanglah prestasi kecil.
Dopamine C8H11NO2 terbentuk, membuatmu puas-sebentar, menginginkannya lagi dan lagi. Kamu melakukannya lagi.
Barulah motivasi datang.
Ketika kamu ingin bisa bahasa Inggris, kamu merasa ada motivasi: ingin kerja, ingin bisa baca buku-buku berbahasa Inggris.
Motivasi semu seperti itu, hilang ketika kemalasan datang karena sudah ada Google Translate atau buku yang kamu butuhkan sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
Berbeda jika kamu bertindak lebih awal. Belajar bahasa Inggris seperti seorang pemula. Tanpa beban, namun disiplin dan mencatat kemajuan. Merasa sedikit bisa. Kamu catat kemajuanmu, kamu lihat kamu semakin bisa.
Lalu kamu kecanduan penghargaan dari diri-sendiri “Saya sudah bisa di tahapan ini”. Motivasi datang kemudian. Setelah kamu bertindak.
Tanpa tindakan, tidak ada motivasi. [dm]