Mudahnya memberikan nasehat. Betapa nggak enak menerima nasehat.
Kamu mendapat lebih banyak pilihan. Diminta memakai produk pemikiran orang lain. Tidak jarang, pemberi nasehat bukan pelaku, ia dapat nasehat dari orang lain, melalui orang lain, atas saran orang lain lagi. Apalagi jika itu tentang kesalahan yang sudah kamu sadar dan kamu tahu nanti harus berbuat apa.
Nasehat kadang harus kamu dengarkan, agar asehat berstatus nasehat. Sebagus apapun saran orang lain, kadang tidak kamu inginkan. Terima saja. Jangan dengarkan terlalu panjang.
Katakan ini ketika orang memberimu nasehat yang tidak kamu inginkan, “Terima kasih. Ada konteks yang tidak bisa saya ceritakan. Dari nasehat kamu, saya akan pertimbangkan mana yang -work- untuk konteks saya.”
Atau katakan, “Saya sudah memahami sudut pandang yang kamu sampaiakan, saya akan coba lihat dari sudut pandang saya sendiri.”.
Setidaknya, ,kamu mendengar nasehat itu dan menyatakan bahwa keputusan tetap di tanganmu. Karena langkah-berikutnya adalah langkah kamu sendiri. [dm]