Orang sering menetapkan tujuan, namun tidak berhasil mencapai tujuan itu. Ingin kaya, ingin pintar, ingin menang. Mereka menabung dan bekerja keras, mereka belajar, mereka berlatih. Dan seringnya gagal.
Penyebabnya, salah satunya karena terlalu fokus kepada tujuan. Kurang memikirkan cara.melacak dan mengukur output.
Output tidak sama dengan tujuan. Output itu seperti “produk jadi” dan bagaimana hubungannya dengan sistem yang kamu bangun. Output adalah “hasil”.
Menulis setiap hari adalah sistem, sedangkan menerbitkan buku tahun ini adalah output.
“Output” tidaklah sama dengan “tujuan” karena dalam output, kita mengendalikan semua variabel.
Tujuan kamu mungkin ingin ngehit, medapatkan 52 subscriber (pelanggan, pembaca-tetap blog) minggu ini, tetapi kamu tidak bisa mengontrol siapa saja yang mendaftar. Kamu bisa mengendalukan output untuk mencapai tujuan itu, misalnya: mengatur-ulang kapan postingan-baru akan kamu terbitkan dan merancang content yang lebih berkualitas.
Contoh lain dari tujuan adalah mendapatkan promosi (kenaikan pangkat). Kamu tidak bisa kendalikan itu. Yang bisa kamu kemdalikan adalah: memperbaiki kualitas pekerjaanmu.
Output lebih jelas dan terukur, namun tujuan tidak sepenuhnya bisa kamu kendalikan.
Fokus kepada output, jangan kepada tujuan.
Fokus pada apa yang sekarang dan di sini.
Saya ingin tahu cara-terbaik membuat minuman ini. Saya ingin tahu bagaimana memasukkan online form ke dalam map, agar bisa dipakai untuk survey. Saya ingin pelajari grounded theory.
Sekarang dan di sini.
Saya bisa kendalikan “output”. Ini adalah jalan mencapai tujuan. [dm]