Seorang lelaki menemui perempuan yang dia cintai. Dia bilang kepada semua orang, bahwa dia mencintai perempuan ini.
Keduanya baru bertemu dua kali.
Di depan perempuan itu, dia bacakan puisi-puisi -tentang- perempuan yang ia sukai itu.
Selesai membaca puisi, dia bertanya kepada perempuan itu, “Apakah kamu menerima cintaku?”.
Perempuan ini menjawab, “Semua yang kamu bacakan itu, adalah gambaran darimu -tentang- diriku.
Bukan diriku yang-sesungguhnya.
Kamu dapat menemui diriku, tetapi kamu memilih hanya memandangku dari jauh.
Jadi sesungguhnya,, pikiranmu adalah penghalang-terbesar pertemuan antara kau dan aku.”.” [dm]