Ego dan insting, berbeda dalam bertanya.
Ego bertanya:
- Bagaimana kalau gagal?
- Mengapa ini terjadi padaku?
- Saya dapat imbalan apa dari ini?
- Bagaimana jika mereka membenci say?
- Mengapa orang lain bisa tetapi saya tidak bisa?
- Mengapa ini begitu sulit, berat, dan terlalu menangtang?
- Bisakah kamu menjamin saya nanti dapat hasil segitu?
- Mengapa semuanya terlalu mahal?
- Mengapa orang lain lebih baik dibandingkan saya?
- Mengapa ini selalu terjadi pada saya?
- Apakah saya sedang melakukan kesalahan
- Mengapa ketika saya jalankan ini tidak bisa?
Insting bertanya:
- Apa yang terjadi kalau berhasil?
- Apa kemungkinan terbaik yang bisa terjadi?
- Apa yang bisa saya pelajari dari situasi ini?
- Ini mengajarkan apa kepada saya?
- Mengapa saya merasakan ini?
- Sedekat apa saya dengan kenyataan?
- Bisakah ini mengubah cerita yang akan saya ktakan ke diri sendiri?
- Bagaimana cara saya menemukan pemecahan masalah ini?
- Apakah investasi ini bermanfaat untuk waktu saya?
- Apa solusinya?
- Apa yang bisa membuat berhasil?
- Bagaimana saya melakukan ini secara berbeda?
- Apa yang dibutuhkan oleh tujuan ini, dari saya?
Dengan mengidentifikasj “siapa” yang bertanya (ini ego atau insting), kita tahu sedang dalam suasana-hati seperti apa.