Orang beragama sering membayangkan, bagaimana mereka akan menjawab pertanyaan Tuhan setelah mati. Anak kecil sampai orang tua dapat ajaran dan “manual” (petunjuk teknis) berisi pertanyaan dan jawaban yang benar. Sebagai reminder, agar tidak salah-jawab.
Apa yang terjadi kalau sehari lagi, kamu berada di ranjang kematian?
Mungkin kamu akan melakukan hal-hal terbaik yang masih bisa kamu lakukan.
Kamu beragama atau tidak, manusia di sekitarmu memiliki lebih banyak pertanyaan.
Mungkin kamu bukan orang kejam, seperti yang diberitakan di media. Mungkin kamu bukan koruptor sebesar yang tercatat di sejarah. Mungkin kamu bukan pengalih-perhatian yang mau berjualan di Beranda saya. Tetapi..
Kamu menyumbang kerusakan jika menyumbang kerusakan. Seringnya, secara tak-sadar.
Pada suatu hari, seseorang merasa berada dalam ketidakadilan, lalu ia berdoa, “Tuhan, mengapa Kau biarkan ketidakadilan terjadi?”. Ketidakadilan. Korupsi. Kekerasan simbolik. Penggelapan. Penindasan. Bencana lingkungan-hidup. Masih banyak lagi.
Apa yang terjadi, jika Tuhanmu memberikan pertanyaan yang sama kepadamu?
“Mengapa kamu biarkan itu terjadi?”. [dm]