in

Tidak. Saya Tidak Mau.

Alasan saya menolak suatu ajakan.

Pada suatu hari, saya menulis sebaris kalimat di catatan harian: “Saya tidak ingin menyelesaikan mimpi orang lain.”

Stop menyelesaikan mimpi orang lain. Itu yang sering saya hadapi. “Klik di sini. Bagikan. Subscribe. Tulis comment.” Tidak. Saya tidak mau. Saya punya mimpi sendiri. Saya tidak mau menyelesaikan mimpi orang lain.

Mengatakan “Tidak”. Menolak sesuatu, yang ofensif (berbungkus permintaan sopan), atau ajakan negatif, yang tidak sejalan dengan mimpi kita, fokus energi kita, bisa membuat hidup kita lebih tenang. Menghindari noise. Lebih fokus.

Berani bilang “Tidak” itu bagus.

Beberapa kawan, datang ke saya, mengajak berdiskusi. Mereka punya tujuan keren. Ini hanya contoh. Masih banyak tawaran yang menurut orang lain, sangat keren (bagi mereka) dan menurutnya, saya bisa terlibat.

Filter untuk Menolak

Sepintas, ajakan orang itu menarik. Seringnya, saya menolak ajakan itu jika tidak berhasil melewati filter pertanyaan, berikut ini:

“Apa yang sudah kamu lakukan?”

Mereka yang mengajak saya itu, bercerita tentang apa yang sudah mereka lakukan, berikut permasalahan di sana. Setengah gagal, setengah tetap ingin selesaikan “project” mereka.  Lihat, bagaimana cara mereka memandang masalah dan menyelesaikan masalah. Kamu tidak harus terlibat sepenuhnya.

Bertanya ke diri sendiri, “Apakah ini mimpi saya?”

Kebanyakan orang gagal, karena lebih banyak menyelesaikan mimpi orang lain. Jika itu bukan mimpimu, tinggalkan. Saya sering mendengar orang bilang, “Biarlah keadaan buruk ini saya alami sendiri..” padahal sebenarnya ia bisa mengubah keadaan itu. Biarlah orang lain memilih apa yang terjadi pada diri mereka. Kamu tidak harus selesaikan mimpi mereka.

“Apakah ini bagian dari fokus energi saya sekarang?”

Mungkin tidak. Ajakan mereka, jika tidak ada hubungannya dengan fokus energi saya, tentu saya tolak. Saya sedang fokus di masalah lain.

Kunci keberhasilan tidak berada di “manajemen waktu”, melainkan “fokus energi”. 

Hari ini kamu mau fokus mengerjakan apa? Itulah kuncinya. Selebihnya, pelengkap penderita. Sebagus apapun jadwal kamu, kalau tidak punya fokus energi, hasilnya adalah capek dan mengikuti mimpi orang lain.

“Apakah saya menjadi lebih pintar?”

Jika tidak, saya akan bilang “tidak”. Mereka bisa belajar ke yang lebih ahli. Tidak harus saya.

“Menguntungkan secara finansial?”

Kalau hanya faktor ini yang kamu pertimbangkan, tidak masalah. Banyak hal yang membahagiakan di dunia ini, hanya bisa kamu lakukan dengan uang.

Jika semua jawaban di atas hasilnya negatif, saya tidak mau.

“Tidak. Saya tidak mau ikut.” Terima kasih. [dm]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

Trilemma Münchhausen (Trilemma Agrippa)

Tidak Menemukan Kawan yang Sejalan?