Bystander Effect. Efek pengamat.
Semua orang memilih bersikap sebagai pengamat, ketika bantuan dibutuhkan. Ketika tugas-bersama harus dikerjakan, kamu bertanya, “Siapa yang punya waktu untuk mengerjakan tugas ini, bersama saya?”. Semua diam, tenang, tidak ada reaksi.
Ketika pertikaian membutuhkan pencerahan, orang terjebak ke dalam perdebatan. Mereka memilih “menyimak”. Tidak memberikan bantuan, tidak menampilkan umpan-balik yang berarti.
Itupun masih sempat berkata, “Izin menyimak..”. Ketika orang butuh bantuan, jika tidak relevan dan tidak ada hubungan-langsung dengan kita, orang pilih diam.
Tanggung jawab dalam keadaan “membaur”, merata, seperti efek blur yang menutupi seluruh foto. tidak jelas di tangan siapa.
Akhirnya, yang terjadi, orang berpikir, “Nanti akan ada orang lain yang menolong. Jangan saya dulu.”.
Bagaimana mengatasi hal ini?
Jangan meminta bantuan kepada kelompok.
Mintalah secara pribadi, kepada seseorang. Mereka akan bertanya, ” Mengapa saya? Saya tidak bisa.”.
Ketika ia menolak, ia tahu bahwa seseorang sudah meminta bantuan, secara pribadi. Bukan kepada semua orang.
Dia akan menolongmu, tergantung pintu siapa yang kamu ketuk.
Mengirimkan pesan di inbox atau email, memiliki efek berbeda, daripada kamu kirim ke group. [dm]