Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Strategi Terbaik untuk Selalu Mencintai Proses
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
BerpikirCatatan

Strategi Terbaik untuk Selalu Mencintai Proses

Day Milovich
Kamis, 2 Januari, 2020
Bagikan
Ilustrasi artikel mencintai proses dengan berpikir divergent
Berpikir divergent membuat 1 masalah besar bisa menghasilkan banyak temuan solusi. Cintai proses dengan berpikir divergent.
Bagikan

Bagaimana cara mencintai proses?

Saya sering bertemu orang yang kandas di tengah proses. Menyerah. Mereka memilih satu pintu, untuk melarikan-diri dari kenyataan.

Kebanyakan orang, ketika mendapatkan beberapa masalah, sangat senang jika punya 1 solusi. Ingin memotret, chat, menulis, ia mencari 1 solusi bernama smartphone Android.

Itu gaya berpikir “convergent”. Melakukan sintesis, mencari yang terbaik, dan jalan-tengah. Seringnya, tidak berhasil dan tidak membuat sesuatu yang baru. Cara berpikir convergent, sangat melelahkan. “Membutuhkan X sebelum melakukan Y”. Berpikir convergent seringnya membuang yang dianggap kurang berguna, dengan dalih menggabungkan yang terbaik. Ini gaya berpikir fifty-fifty, sinkretisme, sintesis Hegelian.

Lawannya, berpikir “divergent”. Dengan berfikir “divergent”. Ada masalah besar, pelajari solusi-solusi kecil di sekitar masalah itu. Misalnya, ingin belajar menulis artikel. Ternyata, di tengah perjalanan, bertemu tuntutan lain, tentang bagaimana mengeksekusi gagasan, menulis sesuai ejaan, bagaimana membuat judul dan lead menarik, dst. Dari 1 masalah besar, setelah kamu tekuni, bertemu banyak solusi kecil yang bisa kamu dapatkan.

Apa yang memulai kesuksesan? Impian. Namun orang jarang mencintai proses. Mereka berhenti ketika proses terasa melelahkan. Orang tidak mau membeli bor. Mereka hanya ingin lubang 2 inci yang sudah jadi. Mereka tidak ingin repot.

Proses tidak bisa dilewati. Kamu tidak bisa menjadi programmer atau penulis, hanya dengan bermimpi menjadi programmer atau penulis.

Kamu tidak bisa melewati bagian ini: belajar. Cara membaca buku, bisa kamu dapatkan dalam 40 menit, namun prakteknya, mungkin seumur hidup.

Pencapaian adalah gabungan antara bermimpi dan kualitas menjalankan impianmu. Mimpi kamu membutuhkan skenario yang terbaik: menjalankan mimpi. Itulah proses.

Menguasai pengetahuan mikro, yang berhubungan dengan impianmu, itulah proses. Dalam hal ini, ternyata, belajar menulis berarti mempelajari pengetahuan lain (dan jumlahnya banyak, namun sangat menyenangkan), yang berkaitan dengan “menulis”. Tidak jarang, itu tidak ingin kamu pelajari.

Seperti itulah berpikir “divergent”. Bahwa ternyata, di balik masalah “Bagaimana menulis artikel.yang baik?” terdapat 80% masalah lain, seperti: Bagaimana caranya membuat masalah? Bagaimana membaca 1 buku seminggu sekali? Bagaimana memeriksa ejaan? Dan skill ini akan berguna untuk hal lain, selain menulis artikel.

Bermimpi adalah proses yang penuh penundaan. Bentuk penundaan itu adalah mempelajari pengetahuan-pengetahuan kecil, sepanjang waktu. Apakah itu tidak menyenangkan?

Hal-hal yang sebelumnya masih asing, lama-lama akan menjadi kebiasaan. Kamu akan ingat, betapa sulitnya semua pada awalnya. Kamu akan memiliki.standar kualitas baru dan panduan terbaik tentang jalan yang kamu lalui.

Saya tidak suka positive thinking. Gagasan berpikir positif itu sering merupakan optimisme palsu, penuh bias. Tidak bisa bekerja dengan sendirinya. Kombinasikan berpikir positif dengan tindakan. Bukan dengan menunggu hasil.

Kamu punya mimpi positif, menjalani proses, itulah yang terjadi. Positive thinking bukanlah berprasangka baik tanpa rencana, bukan mengabaikan proses. Optimisme tidak terjadi dengan menutup-mata sambil tegang menunggu hasil, tanpa menghitung kemungkinan, tanpa antisipasi terhadap hal-hal di luar manual panduan.

Jadi, bagaimana caranya mencintai proses? Dengan berpikir “divergent”.

Berpikir divergent memikirkan masalah besar, sampai menemukan banyak tantangan dan mempelajari masalah-masalah kecil. Misalnya, kamu suka menulis. Tidak cukup hanya dengan menghasilkan tulisan baik. Ada hal lain, agar tulisanmu terdistribusikan dan menjadi populer. Kamu butuh bersikap persuasif, konsisten, memasarkan tulisanmu, dst.

Singkatnya, lihatlah faktor-faktor lain. Maka faktor-faktor ini menuntutmu mempelajari kemampuan (skill) terkait penulisan. Kamu perlu belajar trik share artikel, menanggapi feedback, dll. Kemampuan ini tidak menghambat kualitas tulisanmu, tetapi, akan memberimu nilai plus di samping menulis. Itu adalah proses.

Menulis bukanlah hanya menulis. Kamu perlu skill tambahan, non-teknis menulis. Dengan begitu, pada aktivitas berikutnya (dalam menulis), kemampuan tambahan ini akan membuatmu lebih terbiasa. Begitulah contoh mencintai proses. Pelajari kemampuan lain selama proses.

Selain itu, sesekali, netralkan keadaan. Sekarang kamu memiliki imajinasi dan kegilaan mengubah dunia, dalam ketegangan atau kejenuhan. Kamu membutuhkan situasi normal sesekali, untuk memberimu ketenangan. Makan teratur, tidur cukup, sekolah, menjadi tetap normal dalam kondisi tertentu.

Dunia tidak menunggu karyamu. Namun kamu membutuhkan audiens yang mengenalmu pelan-pelan, sebelum kamu berkarya untuk dunia. Jangan menyerah di tengah jalan.

Klik share itu mudah. Bagian sulit dari share adalah “tersampaikan” kepada orang banyak. Perbaiki kualitas, selama proses, dengan berpikir divergent. Bukan dengan bantuan aplikasi.

Tentukan pilihan. Cintai proses. Jadilah “divergent”. [dm]

Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan
Satu Rahasia
Menjadi Entrepreneur
KEYWORD:berpikir divergent
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Strategi Terbaik untuk Selalu Mencintai Proses
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Strategi Terbaik untuk Selalu Mencintai Proses
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?