in

Mengapa Sekarang

Melawan “resistance” dengan pertanyaan epistemik.

Pertanyaan “mengapa”, bisa mengubah dunia. “Mengapa” mempertanyakan realitas. Memulai dengan “mengapa”, kata Simon Sinek di buku Start with Why menjadi rahasia sukses brand besar. Saya sendiri membuat daftar pertanyaan yang dimulai dengan “mengapa”, yang bisa kamu pakai untuk membuat angle (sudut-pandang) berita.

“Mengapa” lebih mendesak jika kamu ubah menjadi “mengapa sekarang”. Kita bisa menjelaskan betapa signifikan sesuatu jika kita jelaskan “mengapa sekarang”. Itu menentukan “nilai” (bernama: mendesak) dan berapa harganya.

“Mengapa sekarang?”

Mengapa ini harus kita lakukan sekarang?

  • Karena penting. Bukan karena mendesak.
  • Karena project ini jangka panjang, untuk mencegah krisis, dan harus dimulai sejak sekarang.
  • Karena kita hanya meminjam masa depan milik anak-cucu.
  • Karena kita ingin menjadi yang pertama.
  • Karena kita tidak tahu masalah “nanti” jika tidak kerjakan mulai sekarang.
  • Karena kita hanya punya sekarang, bukan besok.
  • Karena mengulur waktu, menunda, sama dengan menambah masalah dan memblokir kemungkinan yang lebih-baik.

Steven Pressfield memperkenalkan “resistance” (hambatan) yang membuat seorang amatir selalu menunda, tidak mengeksekusi gagasan, karena pikirannya penuh “inner critic”. Pikirran memblokir kreativitas sendiri. Pikiran mencari pembenaran untuk menunggu dan menanti, mendukung alasan, yang intinya satu: tidak melakukan.  

Terlalu sering bertanya “mengapa”, kadang menjebak kita, dari “tahu apa yang harus kita kerjakan” menjadi.. mempertanyakan, merenungkan, dan terlalu banyak pertimbangan. Itulah sebabnya, kita perlu bertanya, “Mengapa sekarang?”. [dm]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

Layanan Khusus

Menghadapi Risiko