Ekonomi Pelanggan dan Koneksi Buruk
Sikap konsumen di tengah ekonomi pelanggan.
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.
Sikap konsumen di tengah ekonomi pelanggan.
Sekalipun kamu sudah lama bekerja, menjawab pertanyaan berikut ini, bisa mengubah cara kamu bekerja dan hasil pekerjaan kamu.
Menyadari kamu punya pilihan, sebelum kamu dalam persimpangan mau pilih yang mana.
Merancang workshop agar peserta pintar.
Berbiaya mahal, menghabiskan energi, dan tidak berhasil.
Kita perlu bertanya, “Berapa lama?” dan “Bagaimana kita bisa terlibat?”.
Membangun portofolio dan menetapkan nilai, dalam pekerjaan kamu, itu lebih penting.
Bukan motivasi yang menghasilkan ide. Sistem yang pintar, bisa menghasilkan ide.
Podcast menjadi sesuatu yang kabur. Tidak harus dalam bentuk video.
Keramahan itu menggelisahkan ketika sudah menanyakan hal-hal pribadi, mirip interogasi.
Pilihan kamu, kemampuan kamu, dan apa yang kamu kerjakan, adalah portofolio kamu.
Kekuatan mengatakan “tidak” dan memiliki pilihan.
Saya punya cara yang berbeda dalam menjawab pertanyaan ini.
Beberapa rumus bercerita yang saya pakai..
Rumus struktur presentasi yang saya pakai. Pilih sesuai kondisi.
Bahaya datang ketika kemampuan menulis berhenti menjadi kesenangan menulis.
Apa itu status quo? Tidak ada perubahan tanpa mempertanyakan dan menantang status quo.
Harus bisa berbicara, bukan berarti harus sering berbicara.
Aplikasi cuaca sering meleset, sering hanya menampilkan “angka” dan “prediksi kuantitatif”. Bagaimana jika..
Saya sangat suka sistem penulisan, sekaligus harus punya sistem penulisan sendiri. Hanya menulis abjad dan angka, sangat tidak memadai untuk menuliskan apa yang saya pikirkan.