Menanggapi “Ceritakan diri kamu” dalam wawancara kerja
Pertanyaan ini mengundang lebih banyak bahaya, daripada peluang memperkenalkan diri. Tidak ada kerangka kerja untuk merespons. Kanvas kosong, tanpa petunjuk.
Banyak pertimbangan internal yang muncul, “Apakah saya harus menceritakan kisah hidup? Perlu memeriksa riwayat pekerjaan? Berbagi hobi sama?
Membicarakan pekerjaan terakhir atau atasan saya?”.
Bagaimana cara menceritakan tentang siapa diri kamu dalam wawancara kerja?
Buat satu poin di mana kamu bisa memenuhi satu kebutuhan yang paling dicari perusahaan ini. Bayangkan kamu sedang audisi film dan cocok mengisi suatu peran di pembuatan film. Bayangkan kamu sedang disaksikan langsung oleh sutradara, produser, penggemar, dan pemegang saham: kamu cocok memerankan “tokoh ini”.
Baca lagi pengumuman. Identifikasi secara spesifik apa yang dibutuhkan perusahaan ini, kemudian sesuaikan respons kamu yang cocok untuk deskripsi pekerjaan dan posisi yang memenuhi kebutuhan tersebut. Keahlian dapat kamu sesuaikan dengan deskripsi pekerjaan.
Buka website perusahaan. Pelajari, apa saja nilai-nilai yang ada di sana. Ikut berita, jika perusahaan ini masuk berita.
Tulis 3 atribut pribadi yang paling mereka cari, seperti: “mandiri, bisa bekerja dalam tim, berminat di bidang X”. Bukan “lulusan MBA, berpengalaman 5 tahun di dunia marketing” karena itu sudah kamu tuliskan.
Tidak perlu menyebut apa yang sudah kamu tulis. Kamu tidak perlu menceritakan biografi kamu, informasi pribadi, dan kehidupanmu. [dm]