Ada 3 cara untuk melakukan hal ini: cara baik, cara buruk, dan “cara saya”. Lakukan sesuai “cara saya”.
Lingkungan kerja saya, pada awalnya, penuh orang-orang yang tidak setuju dengan metode saya. Sukses tidak terjadi sampai saya menggunakan “cara saya”. Orang-orang memberi nasehat (dan tidak gratis) karena mereka percaya nasehat itu “work” untuk mereka, mengira itu juga akan berhasil kalau kamu terapkan. Sampai terjadi disonansi, antara nasehat mereka dan insting kamu. Itulah sebabnya kamu perlu pakai “cara saya”.
Segalanya mungkin, kalau kamu punya rencana. Kalau mau hancur sekarang atau nanti, lakukan tanpa rencana. Apa yang diperlukan dalam rencana? Ruang lingkup, anggaran (alokasi sumberdaya), dan timeline.
Jadilah ahli di “bidang ini”. Kalau kamu tidak mau menjadi ahli, kamu tidak punya motivasi kuat, waktu kamu sia-sia, dan kamu tidak terlibat dalam project besar. Ini “perang seni” dari Steven Pressfield adalah menjadi pribadi yang dapat mengatasi “resistance” dan menjadi seorang “seniman” (ahli). Daniel Pink dalam Drive menguraikan ilmu motivasi. Dorongan kuat terjadi kalau kamu memiliki 3 hal: otonomi, penguasaan (mastery), dan tujuan (purpose). Kalau kamu tidak menjadi master di “bidang ini”, motivasi kamu tidak akan kuat.
Semua perlu waktu. Diuji oleh waktu. Dan ada waktunya. Artinya: pengalaman, durasi panjang, dan moment yang tepat. Tanpa peran waktu, kamu tidak bisa sukses. Ketika mengubah kebiasaan buruk atau membangun kebiasaan lama, kamu perlu waktu setidaknya 30 hari. Itu ukuran kepastian.
Catat, rekam, dokumentasi. Tanpa arsip, kamu tidak mengenal “kemarin”. Tanpa melihat lagi lebih dekat, kamu akan kehilangan detail. Iblis menang karena detail. Lakukan secepatnya, itulah yang disebut proses. Melihat jurnal dan habit tracker, catatan harian kamu, hal-hal kecil yang terlupakan, itulah detail. Bicara tentang makna kata dengan kawanmu, selama 2 jam, itulah detail.
Sengaja. Tidak ada kebetulan. Selalu dengan niatan. Sengaja gembira. Sengaja tidur sebentar. Sengaja makan sekali. “Sengaja” adalah sikap yang diizinkan pikiran dan insting. Tidak ada iseng. Tidak ada ikut orang lain.
Bergairah. Tanpa “passion”, hasilnya tidak menyenangkan, selalu terlihat akan seperti apa. Tidak ada tantangan. Kamu hidup di dunia anjing makan anjing, sapi makan sapi. “Passion” adalah energi, yang tidak menguras kamu, yang membuatmu tidak melihat kesulitan sebagai pemberhentian. Yang membuatmu tertawa ketika bertarung. Yang membuatmu menulis 20 catatan di catatan harian, tanpa kelelahan. [dm]