Kamu baru disebut mencapai kebebasan finansial kalau pendapatan pasif (passive income) kamu bisa menutupi biaya hidup kamu. Ini sepintas seperti bisa membuat orang kaya dalam waktu singkat. Itu sebabnya, banyak artikel premium, video, dan kursus yang menjanjikan kebebasan finansial melalui passive income.

Tidak semudah itu. Faktanya, passive income membutuhkan waktu 1 dekade untuk mapan dan benar-benar bisa kamu andalkan.Setidaknya, itu yang terjadi. Kalau mau bukti, bisa dengan melacak, apa sebenarnya passive income itu.

Kalau ada orang yang berjanji menunjukkan kepada kamu cara cepat menghasilkan pendapatan pasif, hanya ada 2 kemungkinan: dia berbohong atau tidak mengerti tentang passive income.

Hanya ada 1 sumber pendapatan pasif. Jika seseorang mencoba menjual konsep atau sistem untuk menciptakan pendapatan pasif, ingatlah: pendapatan pasif berasal dari investasi. Misalnya, kamu punya 23 kamar, 2 lantai, dan kamu sewakan untuk orang. Setiap bulan kamu menunggu dan mendapatkan uang.

Ini bisa terjadi. Anggap saja, kamu punya uang 1,4 milyar rupiah dari bank, kemudian kamu belikan tanah dan membangun rumah 2 lantai. Kemudian kamu buka kos putri, sebulan 1,2 juta rupiah. Setiap bulan, kamu bisa kantongi 5 juta bersih, sudah dikurangi cicilan untuk bank, biaya mantenance, dan penunggu kos. Setelah lunas, kamu menjadi pemilik penuh properti tersebut. Harganya semakin naik.

Pendapatan pasif bisa diukur. Memang tidak ada batasan yang bisa kamu dapatkan. Sehari 1 juta, sebulan 1 milyar, itu mungkin. Dengan peluang lain, kamu bisa tidak mendapatkan uang.

Kehidupan rata-rata, terjadi seperti ini. Kamu berumur 30 tahun, sudah bekerja, dengan gaji 7 juta per bulan. Itu berarti, kamu punya gaji (sekarang) 84 juta per tahun. Biaya hidup tahunan kamu, jika per bulan 3 juta, berarti 36 juta per tahun. Kalau kamu tidak ada pengeluaran lain, berarti kamu bisa menabung 48 juta per tahun. Dalam waktu 10 tahun, kamu baru punya 480 juta di umur 40 tahun. Apakah kamu punya uang itu? Jika kondisi lebih buruk, seumur hidup yang kamu lakukan adalah mengeluarkan uang seminimal mungkin.

Sebagai tambahan catatan, uang mengalami devaluasi, nilainya berkurang. Dengan kata lain, menabung itu tidak baik. Nilai uang akan semakin menyusut. Yang terbaik tentu saja berinvestasi atau memakai uang kamu untuk berbisnis.

Apa yang sering disebut sebagai passive income, sebenarnya adalah bisnis yang scalable. Dalam kasus membuat kos putri di atas, kamu bisa dirikan kos putri di tempat lain, lebih banyak, atau lebih besar. Ini berarti bisnis bisa diskala.

Kalau kamu punya konsep bisnis yang bisa diterapkan dari kecil sampai besar, atau sampai tersebar cabang, itu berarti bisnis kamu bisa diskala. Blogger dan YouTuber mulai menyebut bisnis digital apa pun sebagai kesempatan passive income.

Contohnya? Pemasaran afiliasi, di mana kamu menulis review buku, ketika orang tertarik ia akan diarahkan ke link buku itu di Amazon, kemudian kamu mendapatkan persen dari Amazon. Menjual produk bernama (misalnya:) “Mendapat uang USD 12K per hari dari Facebook Ads”. Menjual buku rahasia sukses. Menampilkan iklan di Channel YouTube kamu. Menguangkan podcast di Spotify. dst.

Penghasilan ini terukur dan bisa diskala.

Kamu bisa gagal, bisa tidak mendapatkan pemasukan sesuai harapan, namun bisa juga mendapatkan penghasilan dari sini, sampai tanpa batas.

Saya jelaskan, bagaimana pola passive income ini bisa tidak menghasilkan apa-apa.

Contohnya, pada penjualan produk “Mendapat uang USD 12K per hari dari Iklan Facebook”. Jika tidak ada yang buka website kamu, atau tidak ada yang baca info kamu, tidak ada transaksi. Secara teknis, kamu mengeluarkan biaya sedikit: membuat 1 file, meng-generate code link download, itu biaya produksi 1 produk atau 1000 produk, sama saja. Biaya produksi marjinal, nyaris tidak ada.

Namun, tidak ada produksi yang tidak berbiaya. Tidak semudah yang dibayangkan orang. Untuk menjadi YouTuber, misalnya, seolah-olah mudah. Yang sebenarnya terjadi, kamu harus belajar editing video, mengoptimasi content, dll. Alias “tidak pasif”. Jadi, mengapa masih disebut passive income?

Kamu punya kamar atau rumah yang tidak terpakai, bisa upload ke AirBNB. Orang akan menyewa itu. Namun AirBNB menerapkan standar: kebersihan dan pengalaman menyenangkan. Tidak mudah.

Kamu baru mendapatkan USD 9,90 untuk 1000 view, hanya jika sudah punya 1000 subscriber. Podcast bisa dapat USD 20 untuk 1000 download.

Jika seseorang mengajakmu mendapatkan passive income, tanyakan kepadanya, “Bisakah ini diskala? Keuangan menggunakan nama saya sendiri? Seperti apa resikonya?”. Jika tidak, sebaiknya jangan.

Sebelum memilih sesuatu [yang dianggap] bisnis dan bisa menaikkan passive income, cobalah bertanya lebaih detail. Benarkah ini passive income? Seperti apa model bisnis yang diterapkan? Bagaimana resiko bisnis ini? Selanjutnya, pilihan di tangan kamu. [dm]