Lewis Carroll di novel Alice’s Adventures in Wonderland, 1865, menceritakan Alice yang jatuh ke lubang kelinci. Alice memasuki dunia ajaib di bawah tanah.
Istilah “down the rabbit hole“, artinya: masuk, terperosok, atau menelusuri lubang kelinci. Selanjutnya menjadi ungkapan untuk menggambarkan.. petualangan tak-terduga, penuh keajaiban, sekeliling yang menciptakan rasa ingin tahu yang besar. “Down the rabbit hole” berhubungan dengan kata: petualangan, rasa ingin tahu, keajaiban, kebingungan, dan transformasi. Pengalaman terlibat di dalam petualangan, transformasi diri, dan pertumbuhan.
Saya lebih suka “menelusuri lubang kelinci”, karena menyadari, metafora kreatif ini merupakan “fase” yang dialami para pekerja kreatif. Bukan “suatu tempat”, melainkan “dunia pengalaman-baru”, yang lebih sering tidak bisa diceritakan.
Istilah ini secara simbolis digunakan untuk merujuk pada pengalaman seseorang yang , yang mengubah pandangan dunia.
Orang-orang kreatif, para penemu, semua mengalami “down the rabbit hole“.
Apa yang terjadi ketika Alice masuk ke lubang kelinci?
Alice di lubang kelinci, bertemu dengan kunci emas dan kunci perak, rak berisi buku-buku yang tidak bisa ia pahami, botol yang bisa membuatnya membesar, kursi yang bisa membuatnya mengecil. Ada jendela yang bisa membuat batas dunia. Ada cermin di mana ia melihat bayangannya bermimpi. Alice berhadapan dengan Ratu Hati yang kejam dan menakutkan.
Apa yang sebenarnya Alice lihat adalah.. Kemenangan sekaligus hambatan, dirinya yang sedang memahami dirinya sendiri, ajakan menjelajahi konsep-konsep baru. Dunia kemungkinan. Aliran tanpa batas. Ekspresi kreatif.
Ketika berada dalam kerja kreatif, kita mengalami “down the rabbit hole“. Ketika pertama kali belajar Photoshop, saya sudah membawa pengetahuan tentang mencoret di atas kertas dan memotret dengan kamera, sekaligus suasana “lubang kelinci” di mana Photoshop membuka mata saya pada keajaiban baru. Gambar menjadi matematis, artistik, di mana saya bisa memainkan layer, mask, channel, HSL, filter, rubber stamp, overlay, dan petualangan lain, yang membuat saya membuka mata. Ketika melihat fotografi di majalah, adegan di film, atau ketika memotret, pengalaman di Photoshop menjadi “lubang kelinci”. Begitu banyak kemungkinan dan kreativitas tanpa batas.
Dunia tidak pernah biasa-biasa saja. Banyak keajaiban, yang selama ini tidak terpikirkan, dunia kemungkinan, yang bisa membuat kita lebih kreatif.
Welcome to the rabbit hole. [dm]