Teks yang dibikin siapa pun tidak berdaya di bawah tatapan kekuasaan stereotipe, pikiran yang telah menjadi bangkai di kursi kekuasaan kata. Kematian penulis adalah sebuah republik baru untuk demokrasi rekreasi teks. Atau sebuah perdamaian baru di dalam mulut anjing yang lapar dan kreatif untuk mencari tulang (bahkan bangkai plastik pun dianggap tulang). Teks merepresentasi kenyataan sesuai dengan binatang yang hidup dalam pikiran kita. [Afrzal Malna]