(Credit: Reddit)
in

menuju rumah

Puisi Day Milovich, “menuju rumah”.

“langit menggalang bintang, membacakan nasib. rahasia. sepasang mata bugil, tempatku bercermin. mengusung tubuh mengigil. sesat dalam khidmat. sesak marah kemauan, meneguk airmata sepanjang bibir. pacuan sekawanan kuda di jantungku, menuju kuilmu. keluar aku, berkali-kali, menjadi lelaki. kembali, terlahir kembali, bergenang darah sendiri.” [day.milovich,, 030513]

Written by Day Milovich

Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang.

zaman keemasan, guillotines

Bahaya Obyektivikasi dalam Membaca Karya Sastra