Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Skema Kejahatan di Serial “Blacklist”
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Movie, Series

Skema Kejahatan di Serial “Blacklist”

Day Milovich
Kamis, 18 Januari, 2024
Bagikan
Bagikan

Kalau menonton movie dan series, saya suka genre action crime. Saya mencari skema kejahatan.

Betapa banyak ide kriminalitas dari film, yang bisa menjadi cerita baru, untuk genre sama. Saya sebutkan beberapa.

Pernah menonton “Blacklist” yang menceritakan Raymond Reddington dan Elizabeth Keen? Cerita besar dari serial ini, berawal dari adegan Reddington yang menyerahkan diri kepada FBI. Reddington buronan negara, dalam cerita itu. Raymond ingin ditangkap, agar bisa dekat dengan Elizabeth Keen, bekerja bersama FBI, sambil mengerjakan agenda pribadinya.

Reddington punya “daftar hitam” (blacklist) para kriminal kelas dunia, yang tidak bisa ditangkap, bahkan dianggap tidak ada. Setiap episode, menceritakan para kriminal bernomor, dengan keunikan masing-masing, di mana mereka ini ahli dalam bidang kejahatan tertentu.

Ada penyewa rumah kosong yang ditinggal pemiliknya, untuk persinggahan eksklusif dan ruang rapat para penjahat. Ada perias yang bisa menyamarkan dan memanipulasi bekas kekerasan pada diri korban. Ada pemilik tanah yang khusus untuk mengistirahatkan para kriminal.

Kalau kamu mengikuti serial “Blacklist” sejak awal, dan membuat catatan kecil di setiap episode, kamu bisa mencatat 200+ modus kejahatan. Ini bisa menjadi bahan cerita yang bagus.

Bulan Juni 2023, saya dan beberapa kawan sama-sama mengikuti serial “Rabbit Hole” (2023), produksi Paramount Stars. Weir bertempur melawan Crowley, yang memegang mesin supercanggih, yang menguasai data point di Amerika. Crowley bisa mengancam, membunuh, dan menata-ulang Amerika sesuai keinginannya.

Dalam salah satu episode, ada metode “money laundry” dengan cara bertransaksi NFT. Gambar kambing yang buruk, bisa dibeli dengan harga ribuan dolar, dengan mata-uang crypto, tanpa terdeteksi. Tidak perlu lukisan asli (dulu cara ini menjadi modus “cuci uang” para koruptor), tidak perlu rekening bank.

Ada lagi, serial “Reacher” (2023), yang menceritakan skema dolar palsu Amerika. Dalam cerita ini, menurut pakar uang yang didatangi Reacher, pecahan 100-an dollar jumlahnya mencapai 80% dari seluruh peredaran uang fiat (kertas). Padahal, uang yang lebih sering ditemui, bukan pecahan 100-an dollar. Yang 100 dollar dipakai (dan ditimbun) untuk perdagangan senjata, pembajakan, dan aktivitas kriminal mahal. Bahkan ada 1 kementrian khusus di Korea Utara, dalam cerita ini, yang bertugas melakukan pemalsuan pecahan 100 dollar Amerika.

Kalau kamu bermain trading, kamu pasti tahu mengapa dollar selalu menjadi pasokan penting dibandingkan dengan mata uang lain.

Skema kejahatan yang terjadi dalam serial “Reacher”, banyak uang 1 dollar dikumpulkan, kemudian ditindas menjadi kosong dan disulap menjadi 100 dollar, dengan tinta dan cetakan 100 dollar. Ini karena ukuran pecahan uang dollar itu sama.

Cerita tentang skema kejahatan, sekali lagi, bisa menjadi ide untuk melakukan kejahatan (di dunia nyata), semacam inspirasi, namun bisa berbalik menjadi cara kita mencegah terjadinya kejahatan serupa. Dalam “the art of listening” (seni menyimak), kita tidak sedang melihat peluru yang ditembakkan dan action laga. Kita sedang melihat apa yang membuat mereka saling kejar dan saling bunuh. Mengapa mereka sampai di adegan ini?

Skema kejahatan seperti apa yang sedang bekerja di film ini? Itulah pertanyaannya. [dm]

Menelusuri Lubang Kelinci
Menonton Yaksha
Amerika Serikat Nggak Sehebat Itu
Sammy Tidak Lari
[Review] Serial Daredevil – Iblis Merah di Dapur Neraka
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Skema Kejahatan di Serial “Blacklist”
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Skema Kejahatan di Serial “Blacklist”
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?