Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Mata Uang Kedua Bernama “Informasi”
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Artikel

Mata Uang Kedua Bernama “Informasi”

Day Milovich
Rabu, 10 Januari, 2018
Bagikan
Bagikan

Informasi yang mengajak “melakukan sendiri”, di zaman sekarang, adalah mata-uang kedua yang tak bisa dipalsukan.Informasi apa yang paling sering beredar di media?

Jenis informasi yang banyak beredar dan dikonsumsi masyarakat, lebih banyak mengenai: kasus, penyikapan isu (dari narasumber), hiburan, dan advertorial (artikel-iklan). Semuanya bagus, semuanya perlu.

Media tidak pernah terlepas dari 3 tema besar: news (berita), education (pendidikan), dan entertainment (hiburan). Kalau ketiganya tidak seimbang, yang terjadi pastilah ketimpangan informasi. Terlalu banyak hiburan dan berita politik, misalnya, akan mengurangi ruang pendidikan bagi penikmat media.

Selain mengkonsumsi informasi, masyarakat juga butuh “bertahan-hidup” (survive), mereka mencari peluang dan ide bisnis untuk menambah penghasilan.

Koran, televisi, media sosial, di antara berita-berita dan ragam sajian, memiliki satu titik yang paling diminati dan bisa dikembangkan, yaitu jenis informasi “do it yourself” (lakukan sendiri). Informasi “do it yourself” mengajak pembaca dan pemirsa untuk melakukan sendiri, mempraktekkan sesuatu. Misalnya, cara membuat aksesoris, cara mengganti wallpaper ponsel, cara mengatasi flu di malam hari, cara mewaspadai penjambretan, dll.

Kalau masih sebatas menginformasikan, belum tentu bisa dibisniskan. Mengajarkan cara mengatasi penjambretan belum tentu bisa menghasilkan uang bagi pembaca atau pemirsa, masih sebatas untuk kepentingan individual.

Betapa banyak peminat liputan pemeliharaan burung (dilengkapi foto dan petunjuknya), betapa menyenangkan membaca tutorial membuat boneka dari kain perca (yang bisa dijual). Anak kecil sampai orang tua, menyukai instruksi dan tutorial. Berawal dari sinilah, kreativitas dan produktivitas bisa menjadi bisnis.

Kalau Anda sudah memiliki anak kecil di rumah, atau berprofesi sebagai pengajar, pasti mengukur kreativitas anak dari cara mereka praktek. Betapa senang melihat si kecil mempraktekkan origami (seni melipat kertas) yang dibacanya dari sebuah majalah.

Apa artinya informasi membludak (overload) tetapi tidak berhasil mengajarkan orang lain untuk melakukan sendiri? Apa artinya menikmati informasi tentang sikap politikus dan penjelajahan literatur jika tidak bisa menghasilkan sesuatu untuk menambah penghasilan?

Informasi yang mengajak orang lain, dengan instruksi detail, dan bisa dibisniskan inilah, yang bisa membuat tren bisnis berkembang. Tidak mengherankan jika minimnya informasi yang mengajak orang “melakukan sendiri” ini, merupakan salah satu faktor mengapa generasi sekarang kurang kreatif dan kurang produktif.

Setiap membuka internet, yang sering terlihat sebagai tawaran bisnis adalah multilevel marketing (MLM) yang menuntut kerja keras “menjual”, bukan kreativitas “memproduksi”. Atau tawaran “pay per click” (PPC) di antara pemakai blog yang menjanjikan dapat uang sekian dolar setelah sekian ratus klik. Akhirnya, informasi yang berkembang adalah bagaimana caranya menjadi nomor satu di Google, bukan bagaimana caranya menghasilkan produk nyata yang bisa dijual.

Marilah menengok sebentar pada YouTube.com, tempat semua orang menyiarkan dirinya. Ada banyak sekali ide bisnis yang mengajarkan mulai cara membuat kue sampai cara mereparasi ponsel. Semua tinggal kejelian orang memilah dan menerapkan informasi.

Mungkin Anda terpesona dengan informasi yang “super sekali” di rubrik motivasi, persoalannya, bisnis mengenal lapangan yang ganas. Ada tren, spekulasi, modal, kompetitor (pesaing), dll. Pasar adalah medan perang, sekecil apapun medan itu.

Biarpun informasi “super” punya seribu saran, sayangnya, informasi tentang motivasi bisnis itu tidak sama dengan bisnis yang dijalankan. Awali semua itu dengan informasi yang terkait langsung dengan bisnis yang akan Anda masuki, langsung ke artikel instruksi, langsung dari tuturan pengalaman orang yang berbisnis di sana.

Jepang, Amerika, Eropa, dan negara yang menjadikan informasi sebagai mata uang kedua mereka, kalau Anda lihat di internet, berani membagikan “cara membuat dan melakukan”. Mereka tidak takut bisnisnya direbut, justru dengan berbagi, dia akan menjadi trend-maker (pembuat tren). Ada blog LifeHacker dan ApartmentTheraphy yang membahas hal-hal kecil di dalam rumah, cara membuat rumah nyaman, sampai membisniskan hal-hal kecil di sekitar kita.

Berita terkini memang penting, mengikuti aktualitas juga perlu biar tidak ketinggalan informasi, namun jangan sampai waktu itu menyita kemampuan Anda untuk memproduksi sendiri, berbisnis sendiri.

Sudah banyak orang sukses dan berubah hidupnya karena rajin mengkonsumsi dan mengembangkan informasi berjenis “lakukan sendiri” (do it yourself).

Sudahkah Anda memulainya? m/

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Fokus yang Terampas
10 Kekerasan Simbolik yang Sering Terjadi
25 Pemicu Psikologis yang Membuat Orang Membeli
Kekerasan Mimetis, Kelompok Kebencian Online, dan Festival Sejati
KEYWORD:artikel day milovich
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Mata Uang Kedua Bernama “Informasi”
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Mata Uang Kedua Bernama “Informasi”
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?