Ringkasan dari buku the Adweek Copywriting Handbook dengan sedikit adaptasi.

1. Rasa Keterlibatan atau Kepemilikan. Mainkan imajinasi pembeli. Bayangkan, apa yang terjadi jika mereka sudah memakai produk ini.

Bentuknya? Coba dulu. Trial version. Perlihatkan pembanding (konsumen yang sudah beli). Tunjukkan keadaan setelah orang memakai produk ini.

2. Kejujuran dalam komunikasi. Sampaikan kelemahan, namun bukan di bagian fatal. “Barang pernah dipakai, kondisi 95% mulus. Ada goresan sedikit di bagian belakang.”

3. Integritas. Yang menjadi muara integritas: 1. Tampilan; 2. Gambar; 3. Tipografi.

4. Kredibilitas. Artinya “keterbukaan”. Kejujuran dan integritas menciptakan kredibilitas.  Untuk menjaga kredibilitas, hindari: 1. Pernyataan gegabah; 2. Klise; 3. Berlebihan. Overclaimed, overconfidence.

5. Nilai dan Bukti Nilai. Copywriter ingin menyampaikan nilai melalui pembandingan. Tunjukkan bukti dari njlai kamu. Membandingkan dengan siapa? Kompetitor.

6. Membenarkan Pembelian. Semakin tinggi harga, semakin butuh pembenaran sebelum membeli. Buat orang merasa benar ketika membeli produk ini. “Kamu datang di tempat yang tepat. Pilihanmu istimewa.”

7. Keserakahan. Serakah itu sifat negatif manusia dan merupakan kekuatan komunikasi. Buat mereka tidak menyadari keserakahan, manfaatkan keserakahan mereka. Bentuk menurut keserakahan: Obral. Discount 50%. Beli 3 gratis 1. Berikut ini, produk serupa. Orang lain membeli ini.

8. Menetapkan Otoritas. Buat orang merasa berkuasa dan benar ketika membeli. Katakan, ini ngehit, ini populer, ini sudah seharusnya mereka beli. Orang pintar membeli ini.

9. Keyakinan Kepuasan. Buat orang percaya, kamu bisa puaskan mereka. Dengan cara mengatasi masalah mereka.

10. Sifat Produk. Pahami sifat produk. Setiap produk punya sifat, keunikan, kepribadian. Produk mainan anak, tampilkan keceriaan anak. Kaitkan pengaman rumah dengan ketenangan dan kenyamanan. Sesuaikan dengan produknya.

11. Mode Saat Ini. Mode turun-naik, cepat berlalu. Pahami apa yang sedang ngehit, agar mengerti selera orang sekarang. Jangan buat produk kami usang untuk kebutuhan sekarang.

12. Waktu. Jangan masuk di tengah atau di akhir. Riset dulu, pastikan kamu di awal yang tepat. Jangan kalah start, jangan menjadi yang terakhir.

13. Selaras. .. dengan kebutuhan konsumen, bukan hanya selaras dengan pasar.

14. Identifikasi Motivasi Konsumen. Identifikasi produk kamu, untuk kelompok apa? Agar pembeli merasa menjadi bagian dari kelompok itu.

15. Koleksi. Segmen kolektor, untuk melengkapi koleksi. Banyak orang beli barang hanya untuk mereka koleksi, bukan untuk memenuhi kebutuhan.

16. Rasa Ingin Tahu. Sebagian pembeli pintar dan pembeli yang sangat kaya, membeli karena rasa penasaran, ingin tahu spesifikasi lebih detail. Mereka beli barang untuk lihat atau bandingkan spek barang itu.

17. Rasa Urgensi. Berikan batasan waktu. “Segera. Untuk 100 pembeli pertama. Sebelum harga naik.”

18. Kepuasan Instan. Seberapa cepat orang mencapai kepuasan? Misalnya, dengan mengatakan, “Langsung bisa dipakai.”, “Tanpa perlu aplikasi tambahan.”.

19. Eksklusif, Langka, atau Unik. .. buat orang merasa istimewa. Katakan, “Kami buat untuk kamu yang mengerti kenyamanan. Kamu 1 dari 15 orang yang punya ini. Tanda tangan langsung dari pembuat.”

20. Simple. Singkirkan yang tidak penting. Tunjukkan posotioning produk kamu. Buat semua tampilan dan sajian tetap sederhana.

21. Hubungan Manusia. Pembeli ingin melihat kesesuaian antara tampilan dan kenyataan. Manusia ingin dengar cerita manusia lain. Manusia ingin sentuhan emosional. Bukan bot dan autoreply.

22. Rasa Bersalah. Buat tawaran yang harus dibalas, perhatian yang harus dibalas, yang membuat mereka terlibat. “Setelah kamu baca rahasia di balik penjualan ini, sekarang pilih satu kawanmu untuk ikut membaca ini.”

23. Kekhususan. Jika perlu penjelasan khusus, jelaskan secara khusus.

24. Keakraban. Ciptakan keakraban. .. dari Logo, slogan, dan tata-letak iklan.

25. Harapan. Kamu bisa bangun harapan dari kredibilitas. Tujuan menjual adalah memuaskan harapan konsumen.

Dengan 25 faktor di atas, kamu bisa lebih membujuk orang untuk “membeli”. [dm]