Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Melacak Asal Maraknya Akun Politik Anonim di Twitter
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Artikel

Melacak Asal Maraknya Akun Politik Anonim di Twitter

Day Milovich
Minggu, 21 Januari, 2018
Bagikan
Bagikan

Terjadi karena arsitektur aplikasi Twitter mendukung anonimitas, dibatasi 280 karakter, dan faktor ketidakpercayaan publik atas informasi media.

Takeaway Points
Arsitektur 280 Karakter dan #hashtagKonsep Impor: Kebebasan BicaraTwitter tidak Melarang AnonimitasKetidakjelasan Media dan Sikap Pemerintah
coffee smartphone twitter application
Sejak awal, mendukung anonimitas dan karakter terlalu singkat. (Photo: Pexels.com)

Twitter selalu ramai dengan posting headline (judul berita) media, isu politik, dan kutipan (quote) 280 karakter. Tiap detik, content Twitter berjalan, dapat mendeteksi trending topic apa yang sedang ramai. Twitter lebih disukai karena lebih simple dan praktis. Mudah pula membuat akun anonim politik.

Akun politik anonim adalah akun pemberitaan isu politik yang tak diberitakan media, atau memanaskan suasana. Akun anonim, tak jelas identitas pemiliknya. Ada pula akun palsu (false account), biasanya memanfaatkan nama besar orang lain; ada pula akun spam yang kerjaannya posting link dan men-share link sampah, disukai karena bisa menambahkan follower secara gratis. Masalah muncul saat akun-akun anonim melancarkan tweet politik.

Arsitektur 280 Karakter dan #hashtag

Arsitektur 280 karakter dan #hashtag pada aplikasi Twitter adalah penyebab pertama mengapa banyak bermunculan akun politik anonim.

Twitter card sudah bisa bisa menampilkan cuplikan content dari media lain, layaknya Facebook, bahkan sekarang sudah support video, walaupun masih dibatasi ke pemakai iPhone.

Pembatasan 280 karakter per tweet, “memaksa” Twitter hanya menampilkan headline dan kalimat pendek. Apa saja di-tweet. Orang tinggal memasukkan hashtag (kata kunci) hanya dengan menambahkan tanda # langsung bisa dicari siapapun. Tidak mengherankan, di Indonesia muncul “kultwit” (akronim dari “kuliah tweet“), yaitu serangkaian tweet bernomor yang dikelompokkan dengan hashtag tertentu, menyiasati batasan 280 karakter ini, kemudian dikumpulkan di situs ChirpStory.

Kalau sebuah postingan saja belum tentu utuh menjelaskan sebuah isu politik, apa jadinya jika hanya 280 karakter, apalagi dari akun anonim. Persoalannya, follower adalah segalanya. Zaman media sosial, mengukur “kebenaran” dari banyaknya like dan follower. Mendapat sebanyak mungkin pengikut (follower) telah mengubah selebritas dan partai politik sebagai dua sisi mata uang.

Konsep Impor: Kebebasan Bicara

Perlu dicatat pula, kebebasan berbicara dan hak mengeluarkan pendapat, sebagai bagian dari hak asasi manusia adalah konsep impor tentang hak untuk diistimewakan dari Amerika, bukan hak-lahir orang Indonesia. Publik semakin marah ketika televisi hanya menayangkan kasus-kasus yang tak selesai, ketika kerugian negara bernilai trilyunan hanya menjadi angka, dan kemiskinan direpresentasikan dalam bentuk data statistik. Media sosial akhirnya menjadi media mengekspresikan keresahan, tidak mengherankan jika akun-akun tongkrongan anak muda lebih menyukai umpatan, sebab itu berarti kebebeasan berbicara pula.

Tweep (sebutan untuk para pemakai Twitter) sangat menyukai rumor dan apa yang ada “di balik berita”. Tentang kebenarannya, tentu butuh verifikasi. Bukankah semua orang boleh merevisi fakta di media sosial?

Twitter tidak Melarang Anonimitas

Menurut juru bicara Twitter, Rachael Horwitz, Twitter tidak pernah membekukan akun palsu, kecuali jika akun (siapapun) tidak mematuhi aturan Twitter, misalnya: mengirim link spam atau menayangkan content pornografi. Horwitz menambahkan, ” Twitter adalah bagian integral dari wacana politik di seluruh dunia. Kami mengerti dan mendukung kebutuhan untuk dialog real-time (saat ini juga) antara politisi dengan warga dan kami tidak ingin menghambat proses ini.”

Ketidakjelasan Media dan Sikap Pemerintah

Perbincangan-bebas seputar politik ini muncul karena ketidakjelasan media dan sikap pemerintah dalam dalam menginformasikan kasus. Akun politik anonim ini sering memberikan informasi “alternatif”, sebagai whistleblower (pengicau) dan kadang mencitrakan-diri sebagai first source (sumber pertama). Kamu tentu ingat bagaimana hebohnya akun @TrioMacan2000, atau ingat pula dengan @metrotvnews yang pertama kali mengeluarkan investigasi kasus Sprindik KPK yang sebenarnya “menyalahi” prinsip jurnalisme, karena motif politik melatarbelakangi pencampuradukan jurnalisme dan hukum.

Sekali lagi, “alternatif” belum tentu valid, apa yang keluar dari media besar belum tentu kebenaran. Pelacakan pemilik akun anonim, menjadi tindakan tak-efisien, selagi di media-media besar masih menayangkan ketidakjelasan fakta dan penyelesaian kasus.

Media sosial Twitter hanya akan menjadi repost judul berita, umpatan politik, dan rumor yang dianggap kebenaran. [dm]

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Fokus yang Terampas
10 Kekerasan Simbolik yang Sering Terjadi
25 Pemicu Psikologis yang Membuat Orang Membeli
Kekerasan Mimetis, Kelompok Kebencian Online, dan Festival Sejati
KEYWORD:artikel day milovich
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Melacak Asal Maraknya Akun Politik Anonim di Twitter
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Melacak Asal Maraknya Akun Politik Anonim di Twitter
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?