Ketika terjadi “kesalahan pertama”..

Ritme rusak. Kepercayaan diri terganggu. Pelajaran terjadi. Pemahaman dimulai.
“Kesalahan pertama”, hampir pasti terjadi. Yang terpenting, “kesalahan kedua” bisa kita antisipasi. Berpikir jangka panjang, memikirkan kesalahan kedua, ketiga, dan seterusnya.

Kita bisa membalik “5 Whys”.

Menurut metode “5 Whys”, untuk mencari akar masalah, kita bisa bertanya “why” (mengapa) sebanyak 5 kali.

Mengapa nilai saya buruk?

Karena saya jarang masuk, paper saya buruk, dan saya tidak bisa mengerjakan ujian.

Mengapa itu terjadi?

Karena saya jarang bellajar.

Mengapa jarang belajar?

Karena lebih sering nongkrong dan scroll medsos yang nggak jelas.

Mengapa kamu lakukan itu?

Karena mudah tergoda ajakan.

Mengapa mudah tergoda?

Karena tidak punya fokus energi dan sistem penentuan prioritas.

*) Seperti itulah, metode “5 Whys” menemukan akar masalah.

Kita bisa membalik itu. Kerjakan hal paling penting, agar kamu tidak jatuh di kesalahan pertama, kedua, dst. Jadi, menurut deteksi “mengapa” di atas, yang perlu kita lakukan adalah “memiliki fokus energi dan sistem penentuan prioritas”. Kalau ini kita lakukan, bisa mencegah kesalahan berikutnya.

Satu kebiasaan penting, dapat mencegah kamu bertemu dengan masalah mendesak dan memaksa kamu kehilangan lebih banyak energi, waktu, dan biaya.

Kalau sekarang kamu tersenyum senang, itu pemberian dari masa lalu. Bukan hadiah dari masa depan.

Kebiasaan baik sekarang, bisa menaikkan peluang kemenangan, kemudahan, di masa depan. [dm]