Suka traveling dan punya waktu untuk pamer produk? Coba menjadi penulis catatan perjalanan dan berikan testimoni produk. Kamu bisa bekerja sambil piknik.

Saya pernah lakukan ini: jalan-jalan (traveling), menulis di tempat singgah, atas permintaan suatu media untuk menjadi redaktur dan penulis rubrik “Opini”.

Saya tidak berani menulis sebagai orang asing, karena sebenarnya sayalah orang asing di tempat itu. Kamu butuh interaksi, mempelajari, mendekati mereka, melihat dengan cara mereka. Ini membuat saya bisa menulis artikel setiap hari. Orang melihat kekuatan ketika mereka membaca sesuatu yang khas di tempat itu, melihat kosakata dan penuturan yang langsung dari tempat itu.

Saya menolak mental poskolonialis yang melihat tempat singgah saya sebagai sesuatu yang “unik” seperti cara “pusat” melihat “daerah”, seperti “penjajah” melihat keanehan negeri-negeri Timur. Kamu justru harus merendah demi belajar kepada orang-orang di situ.

Saya tidak mau menjadi penulis perjalanan, jika tulisan saya dangkal dan hanya menyentuh permukaan. Saya menolak gaya para pemakai Instagram yang sekadar lewat lalu bilang, “Ada view yang amazing di sini, nggak kalah dengan kota sana..”.

Baca artikel Menulis Catatan Perjalanan untuk Instagram dan Vlog. Ini bisa menjadi panduan menulis catatan perjalanan untuk Instagram dan vlog.

Siapa yang Mau Bayar?

Kalau ada person atau media yang menggaji kamu, perjalanan bisa lebih menyenangkan. Tidak semuanya bisa semudah itu.

Coba biarkan browser kamu menerima iklan. Kemudian ketik salah satu tujuan wisata. Pada hasil pencarian, bukalah website yang berisi iklan.

Ada apa saja di situ? Banyak produk menanti. Travel bag. Penginapan. Travel and tour. Aplikasi. Fotografi. Equipment. Ada banyak sekali. Atau buka salah satu titik di peta, yang tidak terlalu terpencil. Begitu banyak bisnis di sekitarnya. Mereka ini terhubung karena ada seseorang yang menulis. Orang-orang datang karena seseorang yang menulis.

Rahasia Awal Penulis Perjalanan

Profesi saya bukan penulis perjalanan, walaupun saya suka melakukan traveling sendirian, atau menyambut kawan luar-kota, memandu mereka jalan-jalan di Rembang.

Salah seorang penulis catatan perjalanan, berbagi rahasia, yang belum pernah ia ceritakan kepada orang lain.

“Saya suka melakukan perjalanan. Saya membuat peta dari perjalanan itu, dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan, yang membantu saya menemukan hal-hal baru. Liar, baru, dan mendalam. Ini akhirnya menarik sponsor offline, termasuk person, yang ingin mendengarkan cerita saya.” jelasnya di tengah perjalanan.

Yang terpenting dari perjalanan itu, menurutnya, menemukan manusia-manusia baru yang luput dari perhatian publik, serta tempat-tempat yang, secara mental, terus-menerus tumbuh.

Kawan saya menambahkan, “Saya membangun bisnis dalam perjalanan. Tanpa berhenti belajar dan bekerja. Saya bukan lelaki yang memiliki sebaris alamat tetap.”

Pertanyaan untuk Memulai

Pikirkan bagaimana mengolah pola ini menjadi penghasilan. Bagaimana kamu bisa menggunakan perspektif, skill, dan pengalaman hidup unik, untuk mendekati subjek, layanan, atau produk yang berbeda? Ini bukan apa #apa yang kamu lakukan, melainkan #bagaimana cara kamu melakukan.

Jadi, inilah pertanyaan yang perlu kamu jawab:

Apa yang membuatmu spesial, yang membedakan kamu dari orang sekitarmu?

Ini pertanyaan tentang nilai  bukan soal percaya-diri. Jika kamu bisa temukan “pembeda” antara apa yang kamu tuliskan, dibandingkan dengan orang lain, kamu layak dibaca. Kalimat “.. yang penting optimis..” tanpa diimbangi dengan pengenalan potensi diri dan pengukuran hasil yang jelas, hasilnya hanya tipuan terhadap diri sendiri. Sambil jalan, teruslah belajar. Kamu hanya perlu membuat orang lain terpancing untuk ingin tahu cerita kamu.

Apakah kamu akan melakukan perjalanan dengan visual yang menarik?

Menceritakan resiko dan kehidupan yang tidak konvensional?

Kurangi resiko dan bahaya. Orang yang datang setelah kamu, akan berterima kasih karena bisa lewati kemungkinan buruk yang telah kamu antisipasi.

Apakah kamu pemecah-masalah yang alami?

Selama perjalanan, banyak masalah datang. Kamu menjadi “orang asing” di tempat itu. Bahasa, budaya, kepercayaan, kebutuhan biologis, semua bisa menjadi “masalah baru” yang perlu kamu antisipasi.

Apakah kamu suka berpergian ke tempat-tempat yang belum teridentifikasi orang banyak?

Kamu perlu keluar dari peta, dari Google Maps, untuk membuka mata pembaca, bahwa di sini (di tempat yang kamu singgah), ada pengalaman yang luput dari perhatian. Jangan hanya mengikuti jejak apa yang ditawarkan di peta. Carilah tempat yang “belum banyak orang tahu..”. Petualang sejati, menyukai sesuatu yang belum diberi tanda di peta. Mereka bahkan memberikan “tanda bahaya” agar orang tidak sembarangan mengembangkan tempat itu, kemudian diaerbu anak-anak Instagram, lalu kehilangan daya-dukung lingkungan-hidup.

Content Bermula dari Menilai Diri Kamu

Nilai karakteristik diri kamu, sebelum kamu bisa kembangkan menjadi content.

  • Saya fokus pada perjalanan ke tujuan unik, yang tidak biasa.
  • Saya menceritakan apa yang saya rasakan, dari yang terbaik, dari destinasi yang saya kunjungi. Saya ingin orang lain memiliki pengalaman lebih-baik jika mereka datang ke sini, itu sebabnya saya menceritakan perjalanan ini.
  • Saya membantu orang lain menemukan peralatan yang tepat dan bagaimana mereka bisa mendapatkannya.
  • Saya meng-capture manusia, tempat, dan momen dengan cara yang aspiratif, mudah didekati, dan menginspirasi.
  • Saya berani menerima resiko dan mencoba hal-hal baru sepanjang perjalanan.

Yang kamu butuhkan, bukan “benar” dalam menilai diri sendiri, melainkan, kamu harus benar-benar menilai diri kamu sendiri, secara terbuka dan mendalam.

Kamu tidak bisa memulai membuat content jika tidak mau membuka diri.

Ayo, Kita Mulai!

Style, humor, bakat alami, seni, kemampuan fotografi, menulis, dan bekerja dari-jauh, semuanya berperan.

Tidak perlu piranti mahal. Saya menuliskan Fotografi dan Recording Video dengan Android (Bukan untuk Pemula), yang berisi prinsip komposisi, cara mendapatkan sense of depth, serta tahapan persiapan fotografi dan recording video dengan Android.

Langkah pertama adalah memulai. Menulis adalah tentang bagaimana memulai lagi.

Setelah ada keberanian itu, buatlah daftar yang berisi rute, content, dan siapa yang akan kamu ajak berbicara kepada pembacamu. Lakukan kesenangan ini, hadapi rintangan, dan mulailah bekerja sambil jalan-jalan.

Mungkin kita akan bertemu di jalan. [dm]]