Penulis puisi tidaklah puitis. Ia orang yang paling tak puitis dari yang pernah ada. Ia tak punya nama. Ia hanya secara terus menerus mengisi tubuhnya dengan yang lain: matahari, bulan, bintang, pepohonan. Membuat puisi itu sia-sia, sebuah tipu daya, jika puisi tidak sealami daun terhadap pohonnya. Sebuah puisi butuh sentuhan layaknya tenggelam dalam dasar danau, bukan berenang di lautan, melainkan berada di danau. Merasakan nikmat tawar airnya, walaupun sebenarnya kau memandang danau. Ini sebuah pengalaman melampaui. Puisi memperkuat jiwamu untuk senantiasa menerima misteri.” [John Keats kepada Fanny Brawne, dalam film “Bright Star”]