Dengan menggunakan website ini, kamu setuju dengan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan. Tenang, ini bukan web komersial dan nggak ada spam.
Terima
Sak JoseSak JoseSak Jose
Pemberitahuan Lebih banyak
Ubah Ukuran FontAa
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Baca: Sebelum Saya Memberikan Solusi
Bagikan
Ubah Ukuran FontAa
Sak JoseSak Jose
  • Artikel
  • Note
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Search
  • Artikel
  • Note
    • Catatan
    • Berpikir
    • Bekerja
    • Cerita
    • Digital
    • Masalah
    • Movie, Series
    • Quote
  • Menulis
  • Puisi
  • Bias
Sudah punya akun? Masuk
Ikuti Kami
Menulis

Sebelum Saya Memberikan Solusi

Day Milovich
Selasa, 5 April, 2022
Bagikan
(Credit: Jack Moreh)
Bagikan

Saya sering mendapatkan ajakan workshop manajemen media online. Atau permintaan konsultasi terkait produktivitas kerja. Mereka menganggap saya memiliki 1 solusi ampuh dan bisa diterapkan dalam situasi mereka. Benar, saya memiliki banyak perangkat dan metode untuk lebih produktif. Saya punya model mental yang terus berkembang. Saya menyelesaikan masalah apapun dengan strategi berpikir. Namun saya tidak pernah sekalipun menganggap ada 1 metode dan pemecahan terbaik, sebelum mengerti konteks dan situasi yang dialami orang lain.

Takeaway Points
Dari Solusi ke ProsesHapus kata “solusi”. Ubah menjadi “proses penyelesaian masalah”.

Pertanyaan saya selalu, “Benarkah ini masalahnya?”. Identifikasi masalah lebih dahulu. Kembalikan dari “solusi” ke “proses”.

Dari Solusi ke Proses

Jauhkan dari harapan “apa yang harus saya lakukan” ketika menjadi konsultan. Ubah dari “apa” menjadi “bagaimana”.

“Bagaimana” berarti proses. “Apa” biasanya tentang harus menjadi apa. Menjadi pegawai seperti apa. Diberitahu apa tujuan perusahaan ini.

Tidak mudah berpikir “bagaimana”. Sekolah sering mencetak model pembelajaran yang berisi persyaratan, penugasan, reward, dan spesifikasi. Sekolah menilai kertas dan jawaban tentang “apa”, dengan cara memfilter jawabanmu berdasarkan persyaratan, membandingkan dengan jawaban “benar”. Banyak pelatihan (training) yang dikerjakan seperti sekolah. Mempelajari “apa”, mengikuti aturan, dan mengharap hasil “seperti ini”. Mereka tetap tetap sebagai “sekolah alternatif”. Hanya berbeda tempat dan penyelenggara.

“Bagaimana solusi untuk masalah ini?”. Kamu boleh tanyakan itu, hanya jika sudah melakukan identifikasi masalah.

Hapus kata “solusi”. Ubah menjadi “proses penyelesaian masalah”.

“Solusi” menjadi “Masalah > Hipotesis > Riset > Rekomendasi”.

Dalam pertemuan untuk memecahkan masalah di lembaga penerbitan, saya sering mendengarkan tawaran “solusi” untuk mengatasi problem produktivitas dan kreativitas. “Menulis kreatif” dan posisi media di tengah persaingan, dalam setiap lembaga, selalu spesifik. Mereka bilang, “Kita perlu mengadakan pertemuan rutin”, “Setiap orang harus menulis minimal seminggu sekali”, “Kita perlu pelatihan khusus tentang..”.

Saya pernah mendapatkan misi dari suatu lembaga, untuk mengajari seseorang, agar ia bisa menulis dengan cepat. Pada saat hampir bersamaan, ada seorang klien yang ingin menaikkan brand awareness. Ia punya solusi, dengan menaikkan backlink. Ia mengharap keajaiban.

Saya tidak mau memberikan solusi, sebelum mengidentifikasi masalah. Perspektif saya, bukanlah trainer. Saya bukan seorang pekerja yang akan menerima apapun permintaan client. Yang saya perlukan adalah mempertanyakan tawaran “solusi” dari klien, di mana ia meminta saya menyelesaikan itu. Yang saya tawarkan adalah mengidentifikasi masalah dengan ketat.

Benarkah ini masalahnya? Dengan perspektif apa kamu berani bilang kalau itu suatu masalah?

Identifikasi masalah dengan ketat, hasilnya bisa berupa pendekatan yang lebih efisien dan efektif.

Bagaimana bisa, seseorang yang sudah bekerja seumur hidup, bisa tiba-tiba sakit, dengan biaya penyembuhan yang menguras harta mereka? Bagaimana bisa, seseorang yang sudah begitu lama mengerti apa itu membaca, buku, jalan-jalan, bertemu banyak orang pintar menjadi tidak bisa menulis?

Saya selalu mempertanyakan. Riset hampir 8 jam sehari. Bukan untuk menemukan “metode terbaik” atau “solusi terbaik”. Hanya untuk melihat gambar besar, peta masalah yang apa adanya. Solusi akan terjadi, kalau sudah melakukan identifikasi masalah.

Itu sebabnya, setiap klien saya perlakukan dengan unik. [dm]

Menulis Portofolio Pekerjaan
Belajar Bicara
Saya Punya Tanda Baca dan Sistem Penulisan Sendiri
Menjadi Penulis Bayangan
Perlakuan untuk Buku Non-Fiksi
KEYWORD:berpikir kreatifmengatasi masalah
olehDay Milovich
Ikuti
Webmaster, artworker, penulis tinggal di Rembang dan Kota Lama Semarang. Bekerja di 5 media berita.

Terbaru

Puisi

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025
Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang
Mengharap Kejujuran
Persamaan Mereka
Pilihan Perempuan

Terpopuler

CatatanMasalah

Hubungan Kita Harus Berakhir

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 13 Mei, 2020
Creative Agency Kamu Bermasalah
Periksa Akurasi Berita dengan Daftar Ini
Tentang Literasi Buku dalam Ketidakhadiran Literasi Finansial dan Digital
64. Bias Pemikiran Kelompok

SakJose adalah website milik Day Milovich. Khusus untuk orang kurang kerjaan.

Address:
Rumah Popo Jl. Branjangan No.10, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50174

Tulisan Unggulan

Benteng Sunyi

Day Milovich
Day Milovich
Rabu, 18 Juni, 2025

Perkosaan Massal, Mei 1998, Belum Terselesaikan Sampai Sekarang

Mengharap Kejujuran

Persamaan Mereka

Pilihan Perempuan

Satu Rahasia

Powered by:

  • HaloSemarang.id
  • JatengToday.com
  • IndoRaya.news
  • Mercusuar.co
  • MetroSemarang.com
  • MetroJateng.com
  • HOME
  • MANIFESTO
Baca: Sebelum Saya Memberikan Solusi
Bagikan
  • /WORKSHOP
  • /STATUS
  • /INDEX
    • Indoraya News
    • Jateng Today
Baca: Sebelum Saya Memberikan Solusi
Bagikan

Copyright (c) 2025

© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Username atau email
Password

Lupa password?